Disiplin Menjalankan Protokol Kesehatan Kunci Hindari Gelombang Kedua Covid-19

Disiplin Menjalankan Protokol Kesehatan Kunci Hindari Gelombang Kedua Covid-19

KORANBERNAS.ID, JAKARTA -- Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia terus menurun dan terlihat lebih baik dibandingkan rata-rata dunia. Capaian baik ini harus dipertahankan dan ditingkatkan. Masyarakat juga harus belajar dari perkembangan beberapa negara di Eropa yang harus kembali melakukan lockdown karena terjadi kenaikan pada kasus positifnya.

"Kita harus menghindari ini dengan disiplin protokol kesehatan. Kita harus menjaga dan screening mobilitas masyarakat keluar masuk Indonesia, untuk menghindari kunjungan yang masuk dari Eropa atau beberapa negara lainnya yang mengalami musim dingin," kata Prof Wiku Adisasmito, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, dikutip dari laman resmi Satgas Penanganan Covid-19, Jumat (6/11/2020).

Kondisi terkini di sejumlah negara Eropa mengalami pandemi Covid-19 gelombang kedua. Seperti Inggris, Prancis, Jerman, Belgia dan Yunani. Sehingga otoritas negara pada masing-masing negara memutuskan lockdown. Risiko penularan yang tidak terkendali tersebut akibat masyarakat mulai menganggap enteng protokol kesehatan. "Jangan sampai hal ini terjadi di Indonesia," kata Wiku.

Wiku menegaskan, saat ini Indonesia sudah memiliki beberapa pencapaian penanganan Covid-19 yang semakin baik. Seperti pencapaian per 5 November 2020, jumlah kasus aktif sebanyak 54.306 kasus atau 12,75%, lebih rendah dibandingkan rata-rata dunia berada di angka 25,8%. Penambahan kasus positif sebanyak 4.065 kasus.

Sedangkan kasus sembuh berjumlah 357.142 kasus atau 83,9%. Dimana kasus sembuh dunia sebesar 71,3%. Sementara jumlah kasus meninggal kumulatif 14.348 kasus atau 3,4% di mana kasus meninggal dunia 2,5%.

"Saat ini penanganan Covid-19 di Indonesia sudah menunjukan hasil yang cukup baik, dan ini terlihat dari penurunan kasus positif dan penurunan angka kematian," jelasnya.

Pencapaian juga terjadi pada testing (pemeriksaan) Covid-19 yang terus mengalami peningkatan dan mendekati standar World Health Organization (WHO). Capaian ini, kata Wiku, tidak boleh membuat semua pihak lengah. Pemerintah dan masyarakat harus terus meningkatkan kolaborasinya dan terus meningkatkan capaian ini.

Masyarakat diminta terus menerapkan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan serta menjauhi kerumunan. Penerapan ini harus terus dijalankan dalam setiap kegiatan. Kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan 3M merupakan kontribusi masyarakat terhadap upaya penangan Covid-19 yang dilakukan pemerintah.

"Ingat, dengan kita disiplin, maka tidak saja melindungi diri sendiri, namun juga melindungi orang-orang terdekat," kata Wiku. (*)