Direktur RSDS Kebumen Berharap Peserta Medical Check Up Bertambah

Beban pekerjaan wartawan yang berbeda dengan profesi lain memerlukan kesehatan yang baik.

Direktur RSDS Kebumen Berharap Peserta Medical Check Up Bertambah
Diskusi dalam rangka Medical Check Up wartawan di Rumah Sakit dr Soedirman Kebumen. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Direktur Rumah Sakit dr Soedirman Kebumen, dr Arif Khumedi MM, berharap kegiatan tahunan medical check up (MCU) dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) terus bertambah, terutama dari kalangan wartawan.

"MCU diperlukan untuk mengetahui kondisi kesehatan organ tubuh tertentu, sehingga bisa tertangani lebih dini jika hasil MCU memerlukan tindakan medis tertentu lebih lanjut,"  ungkapnya pada kegiatan MCU wartawan dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2025, Sabtu (8/2/2025), di rumah sakit setempat.

Kegiatan MCU yang difasilitasi RSDS Kebumen sudah berlangsung beberapa kali.

Arif Khumedi mengatakan perlu ditumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya MCU. Dari MCU akan diketahui kesehatan organ vital dari pemeriksaan darah.

Setahun sekali

"Misalnya gula darah, kolesterol serta kesehatan jantung. Paling tidak setahun sekali, orang dengan usia di atas 40 tahun mengikuti MCU," kata Arif Khumedi.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kebumen, Supriyanto, mengatakan beban pekerjaan wartawan yang berbeda dengan profesi lain memerlukan kesehatan yang baik.

Kegiatan MCU wartawan sangat penting untuk mengetahui kondisi kesehatan terkini. "Memang ada wartawan yang memilih tidak ingin tahu kondisi kesehatan terkini berdasarkan hasil MCU. Sehingga memilih tidak mengikuti MCU.PWI mengapresiasi RSDS melaksanakan MCU untuk wartawan," kata Supriyono.

Kabag Tata Usaha RSDS Kebumen Indri Yulianto mengatakan pada usianya ke-106 , manajemen RSDS Kebumen terus meningkatkan pelayanan sehingga kenyamanan pasien dan keluarganya semakin meningkat.

Bau kopi

Indri Yulianto mencontohkan kebersihan toilet dan dibukanya gerai industri roti dan kue. Keduanya merupakan upaya manajemen RSDS meningkatkan kenyamanan pasien dan keluarganya.

"Memasuki rumah sakit sekarang tidak tercium bau obat, tapi bau kopi," kata Indri Yulianto sambil menyebutkan sebuah merek dagang. (*)