Dinas Kesehatan Bantul Kesulitan Pengadaan APD

Dinas Kesehatan Bantul Kesulitan Pengadaan APD

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Dinas Kesehatan Bantul mengaku saat ini kesulitan untuk pengadaan Alat Pelindung Diri (APD), khususnya masker bedah. Bahkan dari order 7.000 pieces kepada produsen,  saat ini baru datang 700 pieces atau 10 persen dan harus mengantri. Pihaknya juga harus membayar secara tunai di depan untuk pesanan tersebut.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharjo M.Kes, saat menerima bantuan 100 APD berupa baju hazmat dan face shield dari FPKS dan DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bantul di kantornya Kompleks Pemda II Manding, Selasa (14/3/2020). Penyerahan dilakukan ketua DPD PKS Bantul, Amir Syarifudin, didampingi pengurus H Jupriyanto, Ketua FPKS H Arif Haryanto S.Si dan anggota fraksi, H Sigit Nursyam.

“Kendati pabriknya cuma ibarat di depan mata, tetapi pesanan kita belum terpenuhi semua,” kata Agus.

Dengan adanya bantuan APD  face shield dan baju hazmat ini tentu sangat besar manfaatnya bagi tim medis di Bantul dalam melaksanakan tugasnya. Selain masker bedah, untuk masker N95 juga saat ini mengalami kekurangan.

“Perlu kami informasikan, di tahap awal merebaknya virus Corona,   anggaran yang dikucurkan Rp 6 miliar kemudian ditambah Rp 3,4 miliar. Sekarang kami baru bisa belanja 46 persennya karena memang untuk distribusi barang juga susah,” katanya.  

Selain itu, Dinkes Bantul juga mendapat tambahan alokasi anggaran  Rp 8,5 miliar dari Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk  penyiapan dan operasional RS lapangan (RS darurat, red) di eks Puskesmas Bambanglipuro yang siang ini sudah menerima pasien khusus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ringan dan sedang. RS dengan kapasitas 50 bed  tersebut diampu 101 tim medis, mulai dokter hingga sarana pendukungnya, termasuk bagian farmasi dan driver ambulans.

Selasa (14/4/2020) siang ini RS tersebut melakukan rapid test untuk Anak Buah Kapal (APK) yang  pulang ke Bantul. “Bukan hanya ABK,  tetapi untuk TKI yang pulang dari luar negeri juga akan kita rapid test semua. Jumlah pastinya saya tidak tahu, namun puluhan orang, baik itu ABK ataupun TKI,” terang Agus. 

Selain pemudik, wilayah Bantul juga kedatangan ABK serta TKI. Juga petugas Palang Merah Internasional yang selama ini bertugas di luar negeri, sekarang  pulang ke rumah masing-masing, termasuk ke wilayah Bantul.

Sementara itu, Amir Syarifudin mengatakan bantuan APD tersebut untuk mendukung kinerja  petugas medis dalam memerangi virus Corona atau Covid-19. “Mereka harus kita dukung dalam melaksanakan tugas agar tetap aman, terlindungi dan tidak terpapar virus saat bertugas,” kata Amir. (eru)