Cegah Klaster Baru, Adaptasi Kebiasaan Baru Jadi Prioritas

Cegah Klaster Baru, Adaptasi Kebiasaan Baru Jadi Prioritas

KORANBERNAS.ID KEBUMEN -- Lonjakan terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Kebumen memperoleh perhatian Satgas Covid-19 Kebumen. Pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) menjadi prioritas kerja satgas untuk mencegah bertambahnya klaster baru di Kebumen.

Dandim 0709 Kebumen/Wakil ketua II Satgas Covid-19 Kebumen Letkol Kav Prawira Negara Matondang, pada rapat pertama Satgas Covid-19 Kebumen, Jumat (16/10/2020) mengatakan, sinergi antara TNI, Polri dan Pemkab Kebumen dalam penanganan pandemi yang sudah berjalan baik perlu terus ditingkatkan. Pendisiplinan pelaksanaan protokol kesehatan harus didukung semua pihak.

Prawira Negara mengungkapkan perlu diperhatikan kebutuhan sarana untuk melaksanakan protokol kesehatan. Terutama pada beberapa tempat dengan jumlah orang banyak.

Kodim 0709 Kebumen siap mendukung setiap kebijakan untuk menekan lonjakan terkonfirmasi Covid-19. Kegiatan pendisiplinan protokol kesehatan di desa-desa dilakukan Babinsa bersama anggota Polsek.

Kepala Bagian Operasi Polres Kebumen Kompol Cipto Rahayu menegaskan, Polres Kebumen tidak memberi izin keramaian, terhadap kegiatan yang menimbulkan kerumunan.

Operasi yustisi pemaksaan masker masih berjalan dilaksanakan bersama TNI dan Satpol PP. Pemantauan kegiatan masyarakat dilaksanakan dengan fokus kegiatan yang terjadi kerumunan. Jumlah orang yang memakai atau tidak memakai masker akan didata.

Ketua Bidang Penanganan Covid-19 Kebumen/Kepala Dinas Kesehatan Kebumen dr Budi Satrio MKes mengatakan, klaster pondok pesantren sudah tidak ada lagi. Sebelumnya terjadi terkonfirmasi Covid-19 di empat pondok pesantren.

Satgas sedang menangani klaster keluarga di enam desa di Kecamatan Kebumen serta tiga desa di Kecamatan Kebumen. Bertambahnya kasus terkonfirmasi Covid-19 di Sembilan desa itu setelah dilakukan tracing masif.

Siaran pers Bidang Data dan Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Kebumen  yang diterima koranbernas.id, terjadi penambahan jumlah terkonfirmasi  47 kasus. Sedangkan jumlah terkonfirmasihingga Kamis (15/10/2020) mencapai 1.052 orang. (*)