Dilepas Mendag Budi Santoso, Purworejo Ekspor Mainan Anjing ke Eropa dan AS
Amerika membutuhkan mainan anjing yang digigit, peluang ini ditangkap Dewi Harlas.
KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Warga Kabupaten Purworejo, Dewi Harlas, dengan inovasi dan kreativitasnya memanfaatkan limbah batang pohon cokelat dan sabut kelapa diolah menjadi dog chew atau mainan anjing. Produk itu diekspor ke Eropa dan Amerika Serikat (AS).
Ekspor produk dog chew sejumlah satu kontainer berat 18 ton dilepas oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santosa, Selasa (25/2/2025), di DSA Pekutan Kecamatan Bayan Purworejo. Nilai ekspor mencapai Rp 18 miliar.
Dewi Harlas merupakan warga Purworejo yang memanfaatkan limbah diolah menjadi mainan anjing. Berkat inovasi dan kreativitasnya, Dewi lantas digandeng oleh PT Astra International Tbk.
Kemudian, kawasan industri milik Dewi dijadikan Desa Sejahtera Astra (DSA). Usaha ini pun mampu meraup omzet puluhan miliar dan menyerap ratusan tenaga kerja warga sekitar.
Mendag Budi Santosa mengamati bahan baku mainan anjing. (wahyu nur asmani ew/koranbernas.id)
"Saya melihat pasar besar di luar negeri yaitu Eropa dan Amerika, karena mereka punya demand (permintaan) dan di sini sumber alam bahan baku melimpah, berupa kayu kopi dan sabut kelapa," kata Mendag.
Sedangkan Dewi Harlas mengatakan Eropa dan Amerika dipilih karena kedua negara tersebut meminati produk tradisional dengan permintaan cukup tinggi.
"Dengan bekerja sama dengan PT Astra International Tbk, kami bisa menaikkan ekspansi luar biasa. Di Purworejo kita bisa memiliki usaha di empat titik. Kami bisa melebarkan sayap lagi dan menyerap tenaga kerja," katanya.
Ke depan pihaknya akan berusaha mengekspor lagi memanfaatkan limbah untuk diolah. Indonesia kaya dengan hasil bumi dan limbah di sekitar bisa untuk produk kualitas ekspor.
Dewi Harlas dan buyer Inggris menunjukkan MoU kerja sama. (wahyu nur asmani ew/koranbernas.id)
Wakil Bupati Purworejo Dion Agasi Setyabudi menyambut baik pelepasan ekspor Coffee Wood dan Coconut Rope Dog Chew.
"Ibu Dewi sudah menangkap peluang di Kabupaten Purworejo, yaitu potongan kayu kopi dan serabut kelapa. Amerika membutuhkan mainan anjing yang digigit, peluang ini ditangkap Bu Dewi, bisa diekspor dan membuka lapangan pekerjaan serta mampu memberdayakan masyarakat," jelas Dion.
CEO PT Astra International Tbk, Rizal Deliansyah, mengatakan pihaknya memilih Dewi Harlas menjadi mitra binaannya. Produk yang dihasilkan adalah kayu kopi dibersihkan dan sabut kelapa dipilin-pilin.
"Awalnya kami menguji kesungguhan Dewi dengan memberinya pelatihan. Setelah itu baru kami beri modal hingga kami carikan pasar untuk produk dog chew. Produknya inovatif, mampu menyerap puluhan hingga ratusan karyawan. Dan didukung kolaborasi semua pihak dalam memanfaatkan limbah, menjadi produk ekspor," kata Rizal.
Desa ekspor
Menteri Perdagangan Budi Santoso menyebutkan Dewi sebagai pejuang UMKM kualitas ekspor. Ke depan pihaknya akan bekerja sama dengan Kementerian Desa.
"Kami akan membentuk desa ekspor. Saya merasa bahagia karena dengan program desa ekspor, UMKM bisa ekspor, bisa berkembang di daerah. Seperti di Purworejo ekspor mainan gigitan anjing dari sabut kelapa dan kayu kopi senilai Rp 35 miliar dalam setahun," kata Mendag. (*)