Didorong Ulama Kulonprogo Njago Bupati, Hafidh Bilang Sudah Cukup

Didorong Ulama Kulonprogo Njago Bupati, Hafidh Bilang Sudah Cukup
Anggota DPD RI Hafidh Asrom, saat berdialog dengan tokoh-tokoh agama dari kalangan nahdliyin di Kulonprogo, Sabtu (27/1/2024). (istimewa)

KORANBERNAS.ID, KULONPROGO—Ada hal menarik saat Anggota DPD RI Hafidh Asrom mengadakan kunjungan ke PCNU Kulonprogo, Sabtu (27/1/2024). Hafidh yang sudah selama tiga periode berjuang bersama masyarakat di Kulonprogo, secara tiba-tiba didorong untuk maju sebagai calon Bupati Kulonprogo periode mendatang.

Dorongan ini, datang dari mantan Rois Syuriah PCNU Kabupaten Kulonprogo KH Wasiludin. Mendapat kesempatan berbicara, tokoh senior NU di Kulonprogo secara tiba-tiba mendorong agar Hafidh Asrom maju untuk meramaikan kontestasi di Kabupaten Kulonprogo.

Wasiludin menilai, Hafidh Asrom sangat pantas untuk meneruskan kiprah di panggung politik, termasuk maju sebagai calon Bupati Kulonprogo selanjutnya.

“Sudah lebih 3 periode kami berjuang bersama dan berkomunikasi. Saya rasa Pak Hafidh sangat layak untuk maju sebagai calon bupati. Kami siap mendukung untuk kepentingan Kulonprogo ke depannya,” kata Wasiludin di sela-sela acara kangen-kangenan Hafidh Asrom dengan kalangan tokoh NU di Kulonprogo.

Mendapat dorongan ini, Hafidh Asrom pun buru-buru menjawab, bahwa dirinya merasa sudah cukup berkiprah di dunia politik dengan menjadi Anggota DPD RI selama 4 periode. Untuk periode yang keempat ini, Hafidh menggantikan almarhum KH Cholid Mahmud yang wafat sebelum masa tugasnya sebagai Anggota DPD RI selesai.

“Saya sudah sangat senang dan bahagia. Selama 4 periode jadi anggota DPD RI, sekalipun yang keempat ini meneruskan tugas Pak Cholid Mahmud. Dari DIY hanya ada 2 orang yang empat periode, yakni GKR Hemas dan saya. Dan ini semua, tidak lepas dari perjuangan serta jerih payah bapak ibu semua. Ini kebanggaan untuk NU,” katanya.

Teruskan Program

Meski hanya tersisa sekitar 9 bulan, Hafidh Asrom mengaku sudah bertekad untuk meneruskan program yang dulu pernah ia perjuangkan, yakni menyangkut kepentingan para rois.

Hafidh mengemukakan, saat dirinya menjabat sebagai anggota DPD RI periode ketiga, nasib para rois ini sudah ia perjuangkan agar mendapatkan perhatian dari pemerintah berupa honor yang bersumber dari dana keistimewaan.

Upaya untuk merealisasikan program ini sudah dilakukan, dan tinggal sedikit lagi terealisasi. Tapi entah mengapa, program tersebut sempat berhenti, seiring dengan tidak terpilihnya Hafidh Asrom.

“Tapi, saya tahu pasti, perjuangan untuk itu tinggal selangkah lagi. Jadi saya akan teruskan. Program ini juga didukung oleh Gusti Ratu (GKR Hemas-red). Mohon doanya semoga bisa terealisir tidak lama lagi,” kata Hafidh.

Selain nasib para rois, Hafidh juga menyampaikan akan menggulirkan program beasiswa bagi anak-anak kurang mampu agar bisa mengenyam Pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi.

Untuk itu, Hafidh akan berkeliling ke kampus-kampus di DIY guna membicarakan kemungkinan pemberian beasiswa tersebut.

Selain beasiswa pendidikan, dirinya juga akan mendorong program peningkatan pengelolaan kepariwisataan, sebagai sektor andalan di DIY. Program ini dilatarbelakangi oleh usulan dari kalangan pelaku industri pariwisata, yang prihatin dengan penurunan kondisi kepariwisataan di DIY.

“Kepariwisataan kita masih kekurangan SDM yang profesional. Akibatnya, pariwisata di DIY sekarang kalah pamor dengan destinasi-destinasi baru di wilayah Timur Indonesia. Bahkan ada yang bilang, dulu kita nomor dua setelah Bali, tapi sekarang mungkin nomor 10,” lanjutnya. (*)