Dibuka Pendaftaran Lomba MTQ di Ar Rahmah, Gratis

Dibuka Pendaftaran Lomba MTQ di Ar Rahmah, Gratis

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Dalam rangka mengisi keberkahaan bulan suci Ramadan 1444 Hijriah, Pondok Pesantren dan SMK Ar-Rahmah yang beralamat di Kedungbule Trimurti Srandakan Bantul, menggelar lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) putra/putri.

Selain itu, juga digelar lomba Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ) gabung putra dan putri, pidato (gabung putra dan putri), kaligrafi (gabung putra dan putri) serta lomba adzan.

Ketua Pelaksana, Rahmat Jatmiko S Pd, dalam rilis ke redaksi koranbernas.id, Minggu (2/4/2023), menjelaskan lomba ini untuk pelajar SMP/MTS se-wilayah DIY. Biaya pendaftaran gratis.

Pendaftaran bisa dilakukan secara online ke https://forms.gle/73cqPsKjDBszwRWW9 yang bisa diakses dari manapun. Kuota peserta dibatasi maksimal 30 anak.

Lomba dengan tema Al Quran sebagai Pembentuk Kepribadian dilaksanakan Selasa 11 April 2023 mulai pukul 07:30 di lingkungan Pondok Pesantren Ar-Rahmah.

"Lomba ini memiliki banyak tujuan," kata Rahmat. Di antaranya pengenalan Pondok dan SMK AR Rahmah kepada masyarakat umum terutama pelajar SMP/MTs di wilayah DIY.

Diharapkan ke depan banyak lulusan SMP/MTs bisa ikut bergabung mondok dan bersekolah di Ar Rahmah. Selain itu, juga meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, mengembangkan minat dan bakat baca Al Quran masyarakat, mempererat rasa kekeluargaan  serta memberikan kesempatan berkompetisi secara sehat dengan menjunjung tinggi nilai-nilai sprotivitas.

"Adapun latar belakang penyelenggaraan bahwa Al Quran adalah wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta umatnya dan merupakan bacaan utama bagi umat muslim di seluruh jagat raya. Al Quran sebagai petunjuk bagi umat Islam dalam beribadah kepadaNya. Isi Al Quran merupakan penyempurnaan wahyu Allah sebelumnya di mana isinya menyangkut hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan sesama manusia dan juga manusia dengan lingkungannya," terangnya.

Hal-hal mengenai tauhid, akidah, ahklak dan fikih semuanya terkandung dalam Al Quran.

Pada era globalisasi ini, Al Quran yang begitu indah bacaannya sudah mulai dilupakan orang. Sayang apabila orang lebih memilih membaca buku ilmu pengetahuan modern atau novel daripada membaca Al Quran.

"Globalisasi telah merubah gaya hidup bangsa kita terutama enerasi muda. Maka kami dari pemuka agama ingin mengembalikan gaya hidup generasi muda kita untuk kembali mencintai Al Quran dan tetap berpegang teguh padanya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melaksanakan acara Lomba Musabaqah Tilawatil Quran dan beberapa lomba lainnya yang bertemakan ketakwaan kepada Allah SWT," kata Rahmat. (*)