Di Sleman, 90 ribu UMKM Terbantu Digitalisasi Perbankan

Di Sleman, 90 ribu UMKM Terbantu Digitalisasi Perbankan

KORANBERNAS.ID,SLEMAN - Dua tahun pandemi Covid-19 telah membuat transisi digitalisasi perbankan meningkat tajam. Termasuk bagi penjual pasar tradisional dan UMKM di Kabupaten Sleman.

"Ada 90 ribu UMKM di Kabupaten Sleman, Rata-rata mereka menggunakan QRis BRI (Bank Rakyat Indonesia-red). Sehingga hal ini mendorong mereka untuk meningkatkan penjualan, terlebih dengan fasilitas internet gratis," kata Kustini, Bupati Sleman di sela-sela Pasar Rakyat Simpedes BRI, Sabtu (8/10/2022) di lapangan Pandowoharjo, Sleman.

"Kami juga mengapresiasi langkah-langkah BRI dalam meningkatkan literasi keuangan dan inklusi keutamaan keuangan bagi para pelaku usaha di Kabupaten Sleman," imbuhnya.

Lebih lanjut Kustini menyampaikan bahwa pasar-pasar di Sleman, pelaku usahanya dan masyarakatnya sudah dilatih untuk belajar ekositem digital. Sehingga dalam rangka mewujudkan perekonomian warga masyarakat kecamatan Sleman tidak tertinggal dengan daerah lain di Indonesia.

Sementara Regional CEO BRI John Sarjono, menambahkan bahwa Pesta Rakyat Simpedes (PRS) adalah salah satu kegiatan dari Bank BRI sebagai salah satu rangkaian bahwa BRI terus hadir bersama masyarakat dalam membangun bangsa.

"Apa yang kami lakukan ini adalah untuk betul-betul agar bisa mendukung geliat ekonomi rakyat untuk kehidupan yang lebih baik," imbuhnya.

John melanjutkan, pihaknya terus menjalankan kiprahnya sebagai lembaga intermediasi perbankan terus membangun inklusi keuangan yang lebih baik. Semua bertujuan memberikan akses keuangan yang mudah dijangkau oleh masyarakat dengan biaya murah dan dengan kecepatan didukung oleh teknologi terkini.

Di Yogyakarta kami telah mendapat kepercayaan dari masyarakat di mana masyarakat yang menabung di BRI itu dengan jumlah yang sangat luar biasa, Hingga September 2022 tercatat sebesar 8,5 triliun di wilayah Yogya Raya," ujarnya.

Sebagai bentuk komitmen BRI terhadap menopang ekonomi bangsa, sebesar 7,85 triliun telah disalurkan dalam bentuk pemberdayaan kredit dan UMKM. John memastikan 80% adalah kredit bagi para pelaku UMKM yang ada di DIY.

Dalam kurun waktu 2 tahun terakhir, lanjut John, terjadi perubahan yang begitu cepat dimana dengan adanya dampak Covid-19 semua orang harus melakukan social distancing. Sehingga sekarang muncul budaya baru yaitu budaya yang mengharuskan kita untuk memakai semua aplikasi yang bersifat digital dan mengurangi transaksi keuangan yang memakai uang kas.

"Oleh karena itu BRI terus mengembangkan produk-produk yang bisa membantu masyarakat yang bertransaksi secara digital tersebut," tandasnya.

Dalam Pasar Rakyat Simpedes ini selain diikuti senam dan berbagai macam lomba, masyarakat juga diajak bergembira menyaksikan pawai budaya yang mengangkat potensi yang ada di Pandowoharjo. Pawai budaya tersebut diikuti ratusan peserta yang terdiri dari Bregada Prajurit, Kuda Tunggang, Sepeda Othel Klasik, Kapiterwelu, Marching band dan Barongsai.(*)