Di Gunungkidul, Janda Bolong Murah

Di Gunungkidul, Janda Bolong Murah

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL –Pada masa pandemi Covid-19, banyak kreativitas yang dilakukan masyarakat. Salah satunya, dengan menekuni budidaya tanaman hias, diantaranya jenis Janda Bolong.

Tanaman yang kini lagi ngetren ini banyak diburu masyarakat, sehingga harganya melambung tinggi. Namun di Gunungkidul, Janda Bolong justru diobral. Sebagaimana yang dilakukan Yudan Hermawan (30) warga Padukuhan Gunungsari, Kalurahan Bejiharjo, Kapanewon Karangmojo, Gunungkidul, yang melakukan usaha penjualan tanaman hias, sengaja menjual Janda Bolong dengan harga murah.

“Bahkan saya sengaja mengobral. Tanaman hias Janda Bolong kalau di luar daerah bisa mencapai ratusan bahkan jutaan rupiah. Namun ditempat saya ini hanya saya jual 20 ribu per pot,” kata Yudan Hermawan, Selasa (29/9/2020).

Dirinya sengaja menjual dengan harga murah, karena dalam mengambil untung juga tidak terlaku banyak.

“Kebetulan stok tanaman ini banyak. Keuntungan setiap pot hanya sedikit. Namun Alhamdulillah pembelinya banyak, ya akhirnya hasilnya juga lumayan,” tambahnya.

Karena sudah dikenal sebagai penjua tanaman hias murah, tidak mengherankan pembelinya justru banyak dari luar wilayah. Dalam sebulan, bapak 1 anak ini mampu meraup omset mencapai Rp 20 juta.

“Berbagai jenis tanaman hias saya jual. Namun yang sekarang laris jenis Janda Bolong,” tuturnya.

Yudan mengaku tidak tahu pasti mengapa jenis tanaman dengan daun berlubang ini banyak diburu pembeli. Padahal untuk budidaya dan memeliharanya sangat mudah.

“Tanaman ini tidak butuh air banyak dan tahan panas, sehingga cocok ditanam saat kemarau seperti sekarang ini,” katanya.

Yudan mengaku, usahanya berkembang pesat tanpa sengaja. Pada masa pandemi ini, warga harus tetap tinggal di rumah, termasuk dirinya. Sebelumnya, Yudan memang sudah terbiasa menjual tanaman hias secara online, khususnya jenis kaktus.

Namun pada masa pandemi ini, pasaran kaktus justru anjlok. Sehingga ia beralih pada Janda Bolong. Seiring waktu, dagangannya ternyata laris manis. Permintaan Janda Bolong tidak lagi eceran, tapi banyak juga pedagang tanaman hias lainnya yang memborong koleksinya. (*)