Di Balik Pembangunan Alun-alun Kebumen, agar Usaha Kuliner Terpusat

Satu lapak ditempati dua pedagang secara bergantian.

Di Balik Pembangunan Alun-alun Kebumen, agar Usaha Kuliner Terpusat
Kawasan yang dijadikan pusat kuliner di Alun-alun Pancasila Kebumen. (nanang w hartono/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN – Ada maksud dan tujuan penting di balik proses pembangunan Alun-alun Kebumen yang sedang berjalan saat ini. Yaitu, agar usaha kuliner yang selama ini menyebar di trotoar bisa dipusatkan pada satu tempat sisi timur alun-alun.

"Tahun ini bangunan untuk kuliner, baru dianggarkan sepertiga bangunan," kata Arif Sugiyanto, Bupati Kebumen, kepada koranbernas.id, Senin (18/9/2023). Alun-alun Kebumen yang selama ini tidak bernama kemudian diberi nama Alun-alun Pancasila.

Arif Sugiyanto mengatakan bangunan untuk kegiatan kuliner didesain mirip kapal. Di gedung ini, pedagang kaki lima kuliner yang selama ini bertebaran di seputaran kawasan itu dipusatkan pada gedung tersebut.

"Bangunan itu diperuntukkan pedagang lama," kata Arif Sugiyanto didampingi Wakil Bupati Kebumen Ristawati Purwaningsih.

Penataan kawasan Alun-alun Kebumen. (nanang w hartono/koranbernas.id)

Menurut bupati, pedagang yang menempati bangunan itu hanya dikenai retribusi penggunaan aset. Direncanakan penggunaan bangunan dibagi dua shift siang dan malam. Satu lapak ditempati dua pedagang secara bergantian.

Arif menambahkan, trotoar untuk kegiatan masyarakat dibuat lebih rendah dan lebar. Harapannya kaum disabilitas lebih mudah memanfaatkan trotoar di seputaran Alun-alun Pancasila.

"Tidak boleh ada kegiatan usaha lain di trotoar," tegas Arif Sugiyanto. Usaha non-kuliner yang sebelum pembangunan memanfaatkan trotoar, setelah selesai pembangunan tidak boleh kembali lagi.

Penghijauan seputaran alun-alun akan dibuat lebih hijau dibandingkan sebelum pembangunan. "Penebangan satu pohon akan ditanam kembali dua pohon," kata bupati. (*)