Desa Belum Bisa Nikmati Bagi Hasil Pajak Kendaraan Bermotor

Desa Belum Bisa Nikmati Bagi Hasil Pajak Kendaraan Bermotor

KORANBERNAS.ID – Selama ini, pengelolaan dana bagi hasil pajak kendaraan bermotor baru di tingkat kabupaten/kota. Lurah maupun kepala desa sebagai representasi  pemerintahan di tingkat desa atau kelurahan belum bisa menikmati alokasi dana tersebut.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKA) DIY, Bambang Wisnu Handoyo, mengusulkan dana tersebut bisa dinikmati di desa. “Bagaimana dana bagi hasil pajak kendaraan bermotor ini bisa sampai desa,” ujarnya.

Kepada wartawan di sela-sela menghadiri undian e-Samsat Bank BPD DIY di Kantor Pelayanan Pajak Daerah (KPPD) Sleman, Rabu (11/12/2019), dia menyampaikan selama ini pendapatan asli daerah (PAD) DIY yang terbesar masih dari pajak kendaraan bermotor.

“80 persen PAD berasal dari pajak kendaraan bermotor. Masih dominan,” kata dia.

Didampingi Direktur Utama (Dirut) Bank BPD DIY, Santoso Rohmad,  dia menyatakan di provinsi ini setidaknya tercapat ada 1,8 juta wajib pajak kendaraan bermotor.

Persoalannya, 60 persen dari jumlah itu belum mengenal perbankan. Bank BPD DIY perlu terus didorong membuka layanan pajak sampa di tingkat desa. Lurah maupun kades perlu dilibatkan.

Bambang Wisnu sepakat dengan pernyataan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X yang menginginkan tidak ada alasan lagi warga antre di kantor Samsat.

“Ngarsa Dalem tidak ingin ada orang antre bayar bajak. Ora memper. Antre golek duit ora apa-apa tapi kalau antre mbayar ora memper,” ujarnya.

Bambang juga sepakat layanan e-Samsat dan e-Posti dimaksimalkan. Caranya adalah, selain lebih gencar sosialisasi juga mengarahkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun karyawan Bank BPD DIY agar menggunakan fasilitas e-Samsat dan e-Posti.

“Di Pemda DIY ada 7.000 PNS. Karyawan Bank BPD BPD DIY 1.600 orang. Kalau 50 persen dari PNS di DIY sudah berapa? Tahun depan upayakan  peserta undia bisa mencapai 2.500 wajib pajak,” ujarnya.

Dia mengakui e-Samsat masih ada kendala. Salah satunya tidak bisa melayani secara utuh satu keluarga.

Ini dia alami sendiri ketika anaknya hendak bayar pajak kendaraan pakai e-Samsat ternyata tidak bisa. “Mudah-mudahan hal ini menjadi perhatian,” kata dia.

Santoso Rohmad. (sholihul hadi/koranbernas.id)

Santoso Rohmad menambahkan bank yang dipimpinnya siap menjadi garda terdepan layanan keuangan daerah, termasuk memberikan edukasi untuk meningkatkan penggunaan e-Samsat dan e-Posti.

Bank BPD DIY terus berinovasi dengan layanan dan produk berbasis digital. Pada beberapa tahun terakhir bank milik Pemda DIY ini meluncurkan produk dan layanan digital mobile banking, cash mangement system (CMS) dan BPD DIY Kawan Usaha.

“Ke depan kami akan terus melakukan inovasi-inovasi untuk memberikan produk dan layanan berbasis digital guna memenuhi dan mempermudah kebutuhan transaksi nasabah,” kata Santoso. (sol)