Demi Sleman, Amin Siap Bersaing dengan Figur Terkenal

Demi Sleman, Amin Siap Bersaing dengan Figur Terkenal

KORANBERNAS.ID, SLEMAN Figur yang siap meramaikan bursa bakal calon Bupati Sleman terus bertambah. Kali ini, muncul Amin Purnomo SH, mantan Pimpinan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta serta mantan anggota DPRD Sleman periode 1999-2004.

Perihal niatnya maju untuk menahkodai Sleman, kali pertama muncul di jejaring media sosial facebook. Saat dikonfirmasi, sosok sederhana yang dulu malang melintang dalam advokasi dan pembelaan terhadap kaum termarginalkan ini, sontak mengiyakan.

“Benar mas. Bismillah, saya ikut maju. Sekarang ini saya masih dalam tahap penjajagan dengan partai. Saya sudah mendaftarkan diri melalui sejumlah parpol. Tapi tentu, saya juga membuka diri untuk berdialog dengan partai lain. Itu proses yang sangat wajar dalam perpolitikan,” kata Amin Purnomo, Rabu (18/12/2019) petang.

Niatnya untuk maju ke Sleman 1, menurut Amin, bukan tanpa alasan dan pertimbangan. Kabupaten Sleman, katanya, merupakan wilayah di DIY yang terbilang paling maju dan memiliki banyak potensi untuk dikembangkan dan dioptimalkan demi kesejahteraan masyarakat.

Sleman, juga menjadi wilayah kabupaten yang paling banyak dituju oleh pendatang dari luar daerah. Hal ini, otomatis menjadikan Sleman sebagai wilayah yang sangat dinamis.

“Suatu kebanggaan kalau bisa ikut membawa Sleman menjadi daerah yang jauh lebih makmur dan maju, tapi tidak berkemewahan,” kata Pengurus BPSK dan juga Komisi Penyiaran ini.

Sebagai daerah yang terus berkembang, Amin Purnomo menilai menjadi hal yang wajar banyak problem yang langsung dirasakan oleh masyarakat. Seperti misalnya laju pertambahan penduduk yang tinggi, kepadatan lalulintas, persoalan tata ruang dan segala dampak ikutannya, termasuk persoalan lingkungan.

Hal yang sama, sudah pasti dialami oleh daerah lain yang juga berkembang dan menjadi tujuan bagi pendatang.

“Ya itu persoalan. Tapi solusinya sebenarnya juga tidak sulit. Kuncinya adalah penataan regulasi dan ketegasan serta konsistensi dalam penerapannya. Itu saja,” tandasnya.

Amin mengaku optimis dan yakin, masyarakat Sleman adalah SDM yang terdidik. Warga Sleman memiliki cukup wawasan dan kemampuan, untuk diajak bersama-sama membangun Sleman yang lebih maju dan tidak berkemewahan. Maksudnya, menyiapkan program-program pembangunan yang realistis dan memang bermanfaat untuk masyarakat.

“Proyek pembangunan, musti disiapkan dengan seksama. Harus bisa dipastikan proyek pembangunan membawa manfaat optimal bagi masyarakat. Supaya apa. Supaya tidak mubazir. Kalau mubazir, artinya itu pemborosan dan berkemewahan,” terangnya.

Amin, yang dalam polling salah satu media di Jogja menempati urutan ke-4, sebagai calon bupati keinginan rakyat ini, mengaku siap bersaing dengan nama-nama yang sudah lebih dikenal masyarakat. Dia mengaku, untuk Kabupaten Sleman, semua calon masih memiliki kans yang sama kuat. Bahkan, dirinya mengaku lebih nyaman dan enjoy dengan posisi yang belum terlalu dikenal oleh masyarakat.

“Saya santai saja. Santai tapi juga serius dan penuh pertimbangan. Yang pasti saya tidak ingin gegabah, karena langkah ini diniatkan untuk masyarakat. Saya tidak ingin terlibat dalam persaingan yang membabi-buta dan emosional. Bahkan, saya juga siap sepenuhnya, apabila dalam perkembangannya nanti harus realistis untuk di posisi kedua atau dipasangkan sebagai wakil. Tapi kalau sebagai wakil, tentu saya ingin seperti Gajah Mada. Bisa ikut mewarnai kebijakan rajanya. Kalau di Sleman bisa mewarnai kebijakan bupatinya, tentu saja ,” lanjut Amin. (eru)