Dalang anak di Yogyakarta Mementaskan Wayang Lakon Amanat 5 September
Acara ini sebagai bagian dari perayaan 12 tahun UU Keistimewaan DIY.
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta bekerja sama dengan Pepadi Kota Yogyakarta menggelar acara spesial Resital Pelatihan Dalang Anak dan Pergelaran Wayang "Wayang Cinema Anak”.
Acara untuk merayakan 12 tahun Undang-undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu diselenggarakan di Taman Budaya Embung Giwangan, Sabtu {31/8/2024) malam.
Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, mengatakan pihaknya sangat antusias mempersembahkan acara ini sebagai bagian dari perayaan 12 tahun UU Keistimewaan DIY.
“Pementasan lakon Amanat 5 September 1945 adalah cara kami merayakan kekayaan budaya kita sekaligus mendidik generasi muda mengenai nilai-nilai sejarah dan budaya melalui seni wayang,” ungkapnya.
Teknologi sinema
Dengan menggabungkan pertunjukan seni wayang konvensional dan teknologi sinema saat ini kemudian mengemasnya dalam konsep wayang cinema, pihaknya berharap dapat menarik minat generasi muda dan memperkuat identitas budaya.
Pimpinan produksi keseluruhan dari pertunjukan ini adalah Fani Rickyansyah Sedangkan pelatih Resital Pelatihan Dalang Anak dari Pepadi Kota Yogyakarta terdiri dari Bayu Aji Nugroho, Wahyu Prasetyo Aji, Gregorius Pradana Ardyamukti, Ebenheser Wahyu Armanto dan Brang Pamadi.
Mereka bertugas sebagai pelatih atau instruktur yang mendampingi 24 anak usia 7-14 tahun selama mengikuti Pelatihan Dalang Anak setiap hari Minggu di Kantor Dinas Kebudayaan Jalan Kemasan 39 Kotagede Yogyakarta.
Pada Pertunjukan Wayang Cinema Anak mereka didampingi oleh Aneng Kiswantoro, Risang Aji Wardaya Putra, Rendra Lutfi Airlangga dan Gabriel Christian. Selain menyusun konsep dan melatih anak-anak, tim ini juga yang mengatur tata panggung untuk wayang cinema.
Tampil 15 menit
Pada bagian Resital Pelatihan Dalang Anak ditampilkan kolaborasi antara peserta Pelatihan Dalang Anak dan Karawitan Anak Putri “Pawitakarta”. Pada penampilan 15 menit tersebut, mereka memainkan adegan Perang Gagal antara Pandawa melawan Kurawa untuk mendapatkan wahyu Cakraningrat.
Usai pertunjukan resital, ratusan penonton yang berjejal diajak ke amphitheater Taman Budaya Embung Giwangan untuk melihat pergelaran wayang “Wayang Cinema Anak” dengan mengangkat peristiwa bersejarah “Amanat 5 September”.
Ini sebagai bentuk penghormatan terhadap perjalanan bangsa dan juga sebagai sarana edukasi bagi generasi muda tentang nilai-nilai keistimewaan Yogyakarta. Pementasan menggabungkan seni wayang dengan elemen sinematik yang didesain khusus untuk menarik perhatian penonton dari kalangan anak- anak.
Acara tersebut terbuka untuk masyarakat umum dan tidak dipungut biaya sehingga dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat menikmati pementasan wayang yang memukau. Selain itu, penonton juga diajak berpartisipasi merayakan kekayaan sejarah dan budaya Yogyakarta. (*)