Luwesnya Peragawati-peragawati SMKN 4 Yogyakarta

Luwesnya Peragawati-peragawati SMKN 4 Yogyakarta

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA --Peragaan busana rancangan pelajar SMKN 4 Yogyakarta berhasil menarik perhatian pengunjung di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.

Mereka terlihat luwes saat di atas catwalk, panggung pertunjukan busana. Mulai dari rancangan busana hingga semua model yang tampil, adalah pelajar dari sekolah tersebut.

Kemeriahan tersebut merupakan bagian dari kegiatan Skafourta Expo, pameran yang diselenggarakan sekolah tersebut selama tiga hari, 3-5 Juni 2022.

Kegiatan itu memperoleh apresiasi dari Wakil Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Suhirman, tatkala membuka acara tersebut, Jumat (3/6/2022). Pihaknya terus mendorong agar SMK menggelar karya seni dan produk siswa melalui pameran seperti ini.

“Pemerintah melalui sekolah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi pengangguran. Semua SMK didorong untuk memberikan ruang kepada siswa agar produknya bisa dikenal publik,” ujarnya.

Menurut dia, gelaran tersebut menjadi ukuran produk buatan siswa diterima publik atau tidak. Jika belum maka akan dilakukan evaluasi untuk perbaikan. Dengan menampilkan karya di publik maka siswa akan termotivasi untuk bersaing dan memunculkan jiwa wirausaha.

“Kami mendorong semua SMK memberikan ruang kepada siswanya untuk menggelar produk seperti pameran. Kami ingin tegaskan bahwa jangan sampai lulusan SMK di DIY menyumbang angka pengangguran tetapi justru bisa menambah lapangan kerja baru,” katanya.

Kepala SMKN 4 Yogyakarta, Setyo Budi Sungkowo, menyampaikan pada pameran kali ini ditampilkan ratusan karya dan produk yang dihasilkan siswa.

Sebut saja di antaranya produk busana, kuliner dan jasa. Pameran ini dimaksudkan agar produk siswa dilirik dunia usaha dan industri. “Sasaran kami seluruh masyarakat, harapannya produk siswa kami dilirik pasar, kalau ada pembeli produk siswa bisa dikenal masyarakat,” ungkapnya.

Diakui, keterserapan lulusan di sekolah yang dia pimpin saat ini pada angka di atas 60 persen. “Dari total lulusan setiap tahun, daftar tunggu atau mencari pekerjaan rata-rata antara enam bulan hingga satu tahun,” tandasnya.

SMKN 4 Yogyakarta berdiri sejak 2 Februari 1976. Berada di atas lahan lebih dari 18.000 meter persegi di Jalan Sidikan 60 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta, SMK ini merupakan sekolah pariwisata yang terbesar di DIY. Jumlah siswanya luar biasa banyak yaitu 1.600 orang.

Kompetensi keahlian yang ada di SMK ini adalah Akomodasi Perhotelan, Usaha Perjalanan Wisata, Kuliner, Tata Kecantikan Kulit dan Rambut, SPA dan Beauty Therapy (4 tahun). Juga ada kompetensi keahlian Tata Busana dan Desain Fesyen yang juga ditempuh empat tahun. (*)