Cukup Banyak Santri Hidupnya Memprihatinkan

Cukup Banyak Santri Hidupnya Memprihatinkan

KORANBERNAS.ID – Tidak bisa dipungkiri, masih cukup banyak santri di berbagai pelosok negeri ini kehidupannya memprihatinkan.

Walau dengan keterbatasan fasilitas, tidak jarang pula mereka terkendala masalah ketersediaan pangan. Namun begitu, sebagai penerus Nabi SAW dan para ulama, mereka dikenal giat menuntut ilmu.

Bertepatan dengan momentum Hari Santri 22 Oktober, Aksi Cepat Tanggap (ACT) DIY bersama komunitas Gerakan Infaq Beras (GIB) meluncurkan program beras untuk santri Indonesia (Berisi) di Pondok Pesantren Al Hikmah Gubugrubuh Desa Getas Kecamatan Playen Gunungkidul, Jumat (25/10/2019).

Sejumlah dua ton beras yang diambil dari huler atau tempat penggilingan padi di Kabupaten Bantul diangkut truk boks kemudian disalurkan di pondok-pondok pesantren di Gunungkidul.

Kepala Cabang ACT DIY Bagus Suryanto mengungkapkan, gerakan beras untuk santri merupakan ikhtiar ACT untuk menunjang kebutuhan pangan para santri.

“Dengan diluncurkannya program ini semoga kita semua dapat memakmurkan kehidupan pesantren terutama pesantren-pesantren yang berada di pedalaman yang jarang tersentuh oleh bantuan maupun pesantren dengan keterbatasan fasilitas dan infrastruktur,” ungkapnya.

Program ini serentak diluncurkan di 11 provinsi di tanah air, dengan harapan setiap bulan dapat memberi beras terbaik.

“Gerakan Beras untuk Santri Indonesia ini akan terus berlanjut, mengajak sebanyak-banyaknya masyarakat untuk terlibat dalam gerakan kedermawanan ini. Kami berterima kasih kepada kawan-kawan GIB yang turut peduli terhadap kehidupan pangan para santri di tanah air,” tambahnya.

Perwakilan GIB, Nur Abadi, menyampaikan untuk kesekian kalinya GIB hadir bersama para santri menyalurkan bantuan beras.

“Semoga bantuan beras ini dapat menjadi wasilah amal kebaikan kita semua. Semoga dengan kita penuhi kebutuhan pangan ini kegiatan belajar mereka jadi lebih semangat, menghafal Quran nya juga semakin giat dan kelak ilmunya dapat bermanfaat di masyarakat,” jelasnya.

Pengasuh Pondok Al Hikmah Gubugrubuh, Ali Ihsan, memberikan apresiasi atas bantuan dari ACT dan GIB.

“Semoga pemberi bantuan, penyalur bantuan, serta penerima bantuan semuanya mendapat keberkahan oleh Allah ta’ala,” ucapnya.

Ke depan, ACT bersama GIB akan semakin intens menyalurkan bantuan pangan terutama di pesantren-pesantren pelosok maupun di pedalaman. ACT DIY juga mengajak seluruh elemen masyarakat turut bergerak menyalurkan kepeduliannya kepada para santri. (sol)