Canting Joli Menggelora di Kaligesing

Canting Joli Menggelora di Kaligesing

KORANBERNAS.ID--Tingginya angka stunting (gagal pertumbuhan pada anak) di Kecamatan Kaligesing di Kabupaten Purworejo, disikapi dengan gerakan gemar makan ikan. Hal tersebut disampaikan Camat Kaligesing, Haryono, di sela-sela acara Launching Senam Aisumaki, Jum'at (11/10/2019), di Halaman Kecamatan Kaligesing.

Senam Aisumaki tersebut dilakukan dalam rangka pencegahan stunting dengan slogan “Canting Joli”. Artinya Pencegahan Stunting Ojo Lali.

Peserta senam sebanyak 560 orang, perwakilan dari tiap-tiap desa di Kaligesing. Setiap desa mengirimkan 6 wakil dari kalangan guru TK Paud, anggota polsek dan koramil dan OPD Kecamatan Kaligesing serta anak-anak paud.

Stunting, merupakan kegagalan tumbuh kembang yang disebabkan kekurangan gizi masyarakat, khususnya pada ibu hamil.

“Pada saat menyusui haruslah diberi selama 6 bulan,” pesan Camat Kaligesing.

Tetapi, pengetahuan ini belum dipraktikan oleh masyarakat. Tidak sedikit ibu yang tidak memberikan asi pada bayi dengan alasan takut bentuk payudaranya terganggu.

Karena kekurangan asi, anak-anak bisa terkena stunting, sehingga anak balita tumbuhnya kerdil.

“Agar gizi terpenuhi marilah kita makan ikan,” jelas Hary.

Hal tersebut dilakukan, menurut Camat Kaligesing agar generasi penerus lebih sehat dan cerdas. Dengan makan yang sehat, dan ikan adalah penyumbang gizi tinggi.

Selain memperhatikan asupan gizi, pemerintahan Kecamatan Kaligesing juga mengoptimalkan fungsi tim penggerak PKK (TPKK), baik tingkat kecamatan maupun desa, untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat.

Mereka juga mendorong peran serta bidan, dan kader-kader kesehatan desa serta optimalisasi dukungan pemerintah desa dalam hal anggaran bidang kesehatan.

“Sasaran pencegahan ditujukan untuk anak remaja atau siswa SMP dan SMA. Juga pasangan suami istri yang masih muda,” kata Haryono. (SM)