Buruh Gendong Pasar Beringharjo Simbol Wanita Mandiri dan Tangguh

Buruh Gendong Pasar Beringharjo Simbol Wanita Mandiri dan Tangguh

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) yang berlangsung 14-16 Oktober 2022 di di Gedung Mandala Bhakti Wanitatama atau Gedung Wanita di Jalan Laksda Adisutjipto Yogyakarta, juga menjadi ajang kepedulian.

Peserta yang datang dari berbagai provinsi di Indonesia, Jumat (14/10/2022) sore, menyempatkan diri bertemu para buruh gendong Pasar Beringharjo. Mereka diberikan penghargaan berupa santunan, pada sebuah acara di depan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.

Kepada wartawan, Ketua DPD FPPI DIY  Prof Ir Wiendu Nuryanto M Arch Ph D, mengakui keberadaan buruh gendong yang selama ini mencari nafkah di pasar terbesar di DIY tersebut merupakan simbol dari perempuan Indonesia yang tangguh dan mandiri.

“Secara simbolis, kita beri santunan kepada 20 buruh gendong Pasar Beringharjo, sebagai penghargaan kepada wanita-wanita yang tangguh,” ujarnya.

Seperti halnya yang lain, baginya, buruh gendong memang sangat ikonik dan dikenal di seluruh Indonesia.  Apalagi Beringharjo sangat terkenal sebagai salah satu ikon Kota Wisata. “Beringharjo itu unik dan sangat dikenal,” tambahnya.

Lebih lanjut, Prof Wiendu menyampaikan Rakernas yang kali ini bertema Perempuan berdaya Indonesia sejahtera, kolaborasi dan literasi digital menuju perempuan Indonesia yang mandiri itu dihadiri utusan dari berbagai daerah.

Rakernas hari kedua, Sabtu (15/10/2022), antara lain diisi launching Indonesia Wowen Center atau IWC. Wadah ini merupakan sarana untuk pemajuan perempuan di Indonesia sekaligus pemberdayaan UMKM dan ekonomi bagi kaum hawa.

Kegiatan IWC di antaranya konsultasi dan pendampingan kekerasan berbasis gender (KBG), penguatan ekonomi perempuan. Kemudian, kajian, penelitian dan pelatihan serta advokasi kebijakan.

Adapun penasihat IWC yaitu Dr Ir Giwo Rubianto Wiyogo M Pd. Dia adalah Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani), penanggung jawab Prof Ir Wiendu Nuryanto M Arch Ph D serta Dr Dra Budi Wahyuni MM MA selaku koordinator. (*)