Bupati Sleman Mengukuhkan Enam Kalurahan Berkarakter Pancasila

Saat ini Badan Kesbangpol telah menetapkan 29 Kalurahan Berkarakter Pancasila.

Bupati Sleman Mengukuhkan Enam Kalurahan Berkarakter Pancasila
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengukuhkan Kalurahan Berkarakter Pancasila, Selasa (16/7/2024). (istimewa)
Bupati Sleman Mengukuhkan Enam Kalurahan Berkarakter Pancasila

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Sleman kembali mengukuhkan enam Kalurahan sebagai Kalurahan Berkarakter Pancasila, Selasa (16/7/2024).

Pengukuhan dilakukan oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, di Hotel Prima SR Jalan Magelang Tridadi Sleman.

Bupati Kustini menyambut baik pengukuhan enam Kalurahan Berkarakter Pancasila tersebut. Ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Sleman melakukan pendidikan karakter masyarakat yang berjiwa Pancasila.

"Pendidikan karakter di Kalurahan Berkarakter Pancasila memiliki manfaat yang besar dalam membangun generasi penerus saling menghormati, menghargai perbedaan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan baik dalam berbangsa maupun dalam bernegara," kata Kustini.

Kategori rintisan

Saat ini Badan Kesbangpol telah menetapkan 29 Kalurahan Berkarakter Pancasila termasuk enam kalurahan yang dikukuhkan hari itu. Sedangkan yang masih kategori rintisan sebanyak 19 kalurahan.

Dijelaskan setiap tahunnya Pemerintah Kabupaten Sleman mentarget sebanyak enam kalurahan untuk ditetapkan sebagai Kalurahan Berkarakter Pancasila.

Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Sleman Indra Darmawan menyebutkan, enam kalurahan itu adalah Kalurahan Wukirharjo Kapanewon Prambanan, Kalurahan Mardikorejo Kapanewon Tempel, Kalurahan Wukirsari Kapanewon Cangkringan, Kalurahan Sukoharjo Kapanewon Ngaglik, Kalurahan Sendangadi Kapanewon Mlati dan Kalurahan Nogotirto Kapanewon Gamping.

Dijelaskan, masing-masing kalurahan terdiri dari 35 orang yang meliputi Lurah, Pamong Kalurahan, Badan Permusyawaratan Kalurahan, Lembaga Kemasyarakatan Kalurahan, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh perempuan dan tokoh pemuda. (*)