Bupati Purworejo Penuhi Janji Cairkan Bansos RTLH Senilai Rp 5,7 Miliar

Bupati Purworejo Penuhi Janji Cairkan Bansos RTLH Senilai Rp 5,7 Miliar

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Ratusan warga penerima bantuan sosial (bansos) Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah (Jateng) merasa lega.

Bupati Purworejo Agus Bastian memenuhi janjinya mencairkan bantuan sosial RTLH pada tahun 2022. Meskipun Bupati harus berjuang ekstra keras untuk dapat mencairkannya.

Bantuan RTLH diserahkan secara simbolis oleh bupati kepada 41 calon penerima dari 38 desa dan 3 kelurahan pada 14 kecamatan, Rabu (28/12/2022), di pendopo Rumah Dinas Bupati Purworejo.

Semula bantuan akan diberikan kepada 398 calon penerima dengan total nilai uang Rp 5,970 miliar. Setelah diverifikasi ulang ternyata ada 14 calon penerima yang tidak memenuhi syarat, karena meninggal dunia atau karena alasan teknis lainnya. Akhirnya menjadi 384 calon penerima dengan total nilai uang Rp 5,760 miliar.

Calon penerima tersebar di beberapa desa yang telah memenuhi syarat dan tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), di mana masing-masing menerima Rp 15 juta.

Sedangkan 14 calon penerima yang tidak lolos verifikasi akan tetap diberikan bantuan melalui Baznas masing-masing sebesar Rp 15 juta. Dari 14 calon penerima yang tidak lolos terdiri 8 orang meninggal dunia dan 6 orang mengundurkan diri.

Bupati Purworejo Agus Bastian  menegaskan besaran bantuan RTLH disesuaikan kemampuan keuangan daerah. Dia meminta pelaksanaannya agar dapat dipadukan dengan swadaya terutama untuk pembiayaan yang sifatnya non-material.

Dengan bantuan sosial ini, bupati berharap dapat memberikan manfaat sebagai tempat tinggal yang layak huni, serta memiliki syarat kesehatan dan keselamatan. Selain itu, juga untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

“Saya berpesan agar rumah yang telah dibangun dengan susah payah dan melalui proses yang cukup panjang ini, dapat dirawat dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” pesannya.

Diakui, ada sejumlah kendala proses pencairan bantuan RTLH. Di antaranya regulasi yang baru, sehingga perlu dilakukan berbagai penyesuaian. Selain itu, juga persyaratan administrasi yang masih kurang lengkap dan valid, serta tersebar di beberapa wilayah.

"Yang terpenting janji saya sudah saya tepati. Sebelumnya saya lama menunggu janji (ketua) DPRD yang mau memberikan rekomendasi kepada pemda, tapi hingga detik ini rekomendasi belum sampai. Atau sudah diberikan tapi tidak sampai ke saya. Tetapi yang paling penting, penerima RTLH sudah mendapatkan haknya," kata Bastian.

Hadir dalam kesempatan itu sejumlah perwakilan keluarga penerima RTLH, beserta kades, lurah dan camat.

Sementara itu, mewakili para kades dan warga penerima RTLH, Kades Kalimiru Kecamatan Bayan, Agung Yuli Priyatmoko, di hadapan bupati menyampaikan permintaan maaf sekaligus mengucapkan terima kasih.

"Kami atas nama 384 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bansos RTLH, kades dan warga mohon maaf bilamana kemarin ada hal-hal yang kurang berkenan. Kami berterima kasih kepada Bapak Eko Paskiyanto dan tim yang membantu kami 38 desa dan 3 kelurahan. Lebih utama kami berterima kasih kepada Bapak Bupati yang telah mencairkan bansos RTLH. Ini membuktikan bahwa kita punya semangat yang sama dalam melayani masyarakat," kata Agung.

Dia kemudian mengajak penerima manfaat mengucapkan terima kasih kepada Bupati Agus Bastian dengan cara membungkukkan badan.

Salah seorang warga penerima RTLH, Muadin dari Desa Hardimulyo Kecamatan Kaligesing mengaku lega dengan cairnya RTLH ini.

"Senang dan lega akhirnya bantuan RTLH ini bisa cair. Terima kasih buat Bapak Bupati, Dinperkimtan, para kades (Polosoro), Kades Hardimulyo dan Camat Kaligesing yang telah ikut mengupayakan sampai berhasil. Walaupun prosesnya panjang dan melelahkan," kata Muadin.

Bantuan tersebut akan dia gunakan untuk tambahan modal membangun rumahnya yang memang sudah tidak layak huni.

Seperti diberitakan beberapa waktu lalu, warga serta kades dan perangkat desa di Kabupaten Purworejo sempat melakukan demo besar-besaran karena RTLH terancam tidak cair.

Pada demo kedua pertengahan November silam, Bupati Agus Bastian berjanji akan mengusahakan pencairan dana miliaran rupiah tersebut. (*)