Bupati Bantul Sempat Makan Nasi Tumpeng, Ajudan “Nggliyeng” Usai Santap Mangut Lele

Saya tidak ada gejala keracunan setelah makan tumpeng. Kalau nasi boks dan prasmanan saya kebetulan tidak makan.

Bupati Bantul Sempat Makan Nasi Tumpeng, Ajudan “Nggliyeng” Usai Santap Mangut Lele
Bupati Bantul,Abdul Halim Muslih menengok korban keracunan di RSUD Panembahan Senopati. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menengok para korban keracunan makanan yang dirawat di RSUD Panembahan Senopati Bantul, Kamis (112/9/2024) sore.

Mereka keracunan setelah makan hidangan yang disajikan dalam acara penyerahan SK Penetapan Rintisan Desa/Kalurahan Budaya Tahun 2024 di Graha Purba Buana Kompleks Kalurahan Patalan Jetis Bantul, Selasa (10/9/2024). Dalam acara itu diundang perwakilan dari lima kalurahan penerima SK.

Ada tiga jenis hidangan yang saat itu disajikan yakni nasi boks, nasi tumpeng dan prasmanan dengan lauk lele mangut.

"Saya waktu itu makan nasi tumpeng. Kalau hidangan lain saya kebetulan tidak makan. Saya kan transit, di sana juga ada prasmanan tapi setahu saya tidak ada bau-bau makanan. Semua normal dan enak-enak saja. Saya juga tidak ada gejala keracunan setelah makan tumpeng. Kalau nasi boks dan prasmanan saya kebetulan tidak makan," kata bupati.

Merasa prihatin

Ketika beberapa jam usai acara banyak warga yang keracunan, dia merasa kaget dan tentu prihatin.

"Mengenai penyebabnya apa, kita masih menunggu hasil laboratorium. Saat ini kita fokus untuk penanganan para korban, dirawat sebaik-baiknya. Nanti tentu pembiayaan bisa dicover BPJS atau yang lain," katanya.

Ajudan Bupati, Radit, mengatakan saat acara dirinya ikut makan prasmanan lele mangut. Dirinya tiba-tiba nggliyeng dan pusing saat tiba di Rumah Dinas Bupati Bantul.

"Saya langsung lari ke belakang, saya muntah-muntah," kata Radit yang kini kondisinya sudah membaik. Dia mengaku hanya makan prasmanan lele mangut, tidak mengkonsumsi hidangan yang lain.

Sedangkan Sulistyowati, warga Jetis yang dirawat di IGD mengatakan dirinya makan nasi boks yang dibawa anaknya usai ikut acara di Patalan.

Mual dan muntah

"Saya makan sore hari. Sekitar jam 9 malam saya merasa pusing, mual dan muntah. Karena kondisi  tidak membaik, saya dan anak dilarikan ke rumah sakit. Anak saya makan snack-nya juga keracunan," katanya.

Seperti diketahui, beberapa jam usai acara di Patalan, ada 160 orang yang mengalami gejala keracunan dan 8 orang dirawat di RSUD Panembahan Senopati.

Ddari hasil tracing terdapat korban yang dirawat di RS PKU Gamping, RS Rajawali Citra (RC) Jambidan Banguntapan dan ada yang dirawat di RS Pakem Sleman.

Sebagian penderita setelah mendapat penanganan diperbolehkan pulang dan ada yang harus mendapat penanganan lebih lanjut. (*)