BREAKING NEWS : Tiga Lansia Dievakuasi dari Kepungan Banjir
KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Sekitar 600 jiwa warga Desa Wingko Sangrahan, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo terendam banjir akibat hujan deras semalam. Hujan deras sejak Selasa (9/2/2021) sore berakibat banjir yang melanda desa tersebut pada malam harinya. Hingga berita ini diturunkan air belum surut.
Sekretaris Desa Wingko Sangrahan, Eko Nur Wito, kepada koranbernas.id, Rabu (10/2/2021), mengatakan ada dua dusun (RW) yang terdampak, yaitu dusun 1 dan dusun 2.
"Ada 200 KK dan sekitar 600 jiwa yang terdampak banjir di Desa Wingko Sangrahan. Yang terparah 150 jiwa. Sudah dievakuasi 3 lansia, tetapi ada 3 lansia lainnya yang terkepung banjir dan masih keberatan untuk dievakuasi," terang Eko.
Lansia yang berhasil di evakuasi adalah Nenek Ngatimen (75), Kakek Suryanto (69) dalam kondisi kaki di perban akibat infeksi dan tidak boleh terkena air. Kedua lansia tersebut tinggal seorang diri, sementara anak-anaknya merantau ke luar kota. Ada juga Nenek Sulasih (90) dalam kondisi lumpuh, dievakuasi petugas karena rumahnya di kepung banjir.
Sementara ada 3 lansia berada dalan satu rumah yang tidak bersedia dievakuasi. Mereka bertahan di dalam rumah menunggu sampai air surut.
Menurut Eko, posisi Kepala Desa masih berada di rumah warga untuk membujuk warga lansia tersebut agar mau untuk dievakuasi.
"Kebutuhan Logistik untuk warga terdampak banjir sudah mulai berdatangan. Dan kebutuhan untuk makan siang warga terdampak banjir pun juga sudah siap," katanya di Balai Desa Wingko Sangrahan yang merupakan Posko Pengunggsian.
Sementara itu Camat Ngombol, Nurfiana, mengatakan untuk mengurangi dampak banjir, ke depan pihaknya akan melalukan normalisasi sungai Sirending.
"Untuk normalisasi sungai tersebut kami akan melakukan konsultasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Opak (BWSO) terlebih dahulu. Dan untuk dananya, kami sudah siap," ujarnya.
Nurfiana menambahkan, normalisasi sungai akan dilakukan pada tahun 2021. Untuk wilayah Kecamatan Ngombol, daerah yang berpotensi banjir lainnya yaitu Desa Kaliwungu Kidul, Desa Kaliwungu Lor dan Desa Laban.
Selain itu, lanjut Camat Ngombol, untuk masalah logistik bantuan dari BPBD Purworejo, PMI dan para donatur untuk kebutuhan warga terdampak banjir, sudah siap. "Ada bahan makanan siap saji dan juga nasi bungkus untuk makan siang dan makan malam sudah siap," jelas Nurfiana.
Sementara itu, seorang warga bernama Wisnu dan anaknya mengantar gas elpiji dan sembako untuk dikirim ke saudaranya yang terkepung banjir.
"Saya mengantar gas dan belanjaan untuk saudara saya yang terkepung banjir," ujar Wisnu kepada koranbernas.id sambil berjalan dalam rendaman air.
Warga lainnya, Endang Ponco (61), mengatakan desanya memang sudah langganan untuk banjir. "Pada tahun 2004 terjadi normalisasi sungai, desanya relatif aman dari banjir. Namun pada bulan lalu, akibat hujan deras, desa terendam banjir kembali, dan pada saat ini banjir lebih parah dibandingkan banjir pada Januari lalu," ujar warga Desa Wingko Sangrahan Rt 01, Rw 01 ini.
Sedangkan Slamet Rahayu menuturkan, banjir datang pada Selasa (9/2/2021) malam. "Kami sejak semalam sudah waspada terhadap datangnya banjir dan ternyata pada pagi hari banjir semakin besar," ujar ibu 4 anak itu. (*)