BPR BKK Kebumen Salurkan Kredit Petani dan Nelayan Total Rp 35 Miliar

Maksimum pemberian kredit nelayan 8 persen dari agunan kapal tangkap.

BPR BKK Kebumen Salurkan Kredit Petani dan Nelayan Total Rp 35 Miliar
Direksi PT BPR BKK Kebumen memberi keterangan pers, saat buka bersama dengan wartawan, Rabu (19/3/2025). (nanang w hartono/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Badan Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan (BPR - BKK) Kebumen terus mengembangkan kredit petani dan nelayan. Hingga Akhir Februari 2025 kredit pertanian dan nelayan yang disalurkan mencapai total Rp 35,7 miliar lebih.

Direktur Utama PT BPR BKK Kebumen, Sutrisno, kepada wartawan menjelaskan jumlah nasabah kredit pertanian mencapai 1.950 orang, dengan nilai kredit Rp 34,244 miliar.

Sedangkan kredit untuk nelayan tangkap di pesisir selatan Kebumen ada 69 nasabah dengan nilai kredit Rp 1,489 miliar.

"Maksimum pemberian kredit nelayan 8 persen dari agunan kapal tangkap," kata Sutrisno didampingi Direktur Kepatuhan, Sudiharto, Rabu (19/3/2025).

Potensi besar

Dia menjelaskan, kredit untuk nelayan tangkap di Kabupaten Kebumen potensinya sangat besar. Sekarang dengan nasabah 69 orang, nilai kreditnya Rp 1,489 miliar.

Sedangkan jumlah nelayan tangkap di Kebumen ribuan orang. Pemkab Kebumen akan meluncurkan kredit nelayan untuk lebih memperbesar jumlah nasabah dan kredit.

Adapun kredit pertanian, menurut dia, sebagian petani memperoleh subsidi bunga dari Pemkab Kebumen dan Pemerintah Provinsi. “BPR BKK Kebumen didukung PT Aneka Usaha Kebumen Jaya (AUKJ),” jelasnya.

Sebagian produksi padi dan hortikultura yang memperoleh kredit pertanian dibeli PT AUKJ. Setiap kredit pertanian dilindungi asuransi pertanian, dengan premi asuransi Jamkrida ditanggung Pemprov Jateng.

Nasabah UMKM

Selain itu, jumlah nasabah dan kredit untuk kelompok UMKM juga terus dikembangkan. Pada periode sama, nasabah kredit UMKM mencapai 5.580 orang dengan nilai kredit mencapai 113,571 miliar lebih.

Sutrisno menambahkan, nasabah di luar kelompok petani, nelayan dan UMKM mencapai 6.569 orang, dengan nilai kredit mencapai Rp 237,256 miliar lebih. (*)