Bolehkah Minum Suplemen Kesehatan Setiap Hari? Ini Penjelasan Badan POM
Suplemen merupakan salah satu yang diawasi oleh Badan POM selain makanan, obat, kosmetik, narkotika dan juga rokok.
KORANBERNAS.ID, SLEMAN – Suplemen kesehatan banyak beredar di pasaran. Mereknya pun beragam. Pertanyaannya, bolehkah suplemen itu diminum setiap hari?
“Tidak. Karena bisa mengakibatkan efek pada ginjal. Kecuali kondisi badan sedang tidak fit karena habis operasi atau sedang sakit. Atau dikonsumsi untuk menjaga kesehatan mau ujian,” kata Etty Rusmawati, Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Madya Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Yogyakarta.
Saat menjadi narasumber kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi Obat dan Makanan Bersama Tokoh Masyarakat H Sukamto SH Anggota DPR RI Komisi IX, Selasa (30/1/2024), di Balai Aspirasi Masyarakat Purwosari Sleman, lebih lanjut Etty menyampaikan namanya suplemen fungsinya hanya sebagai tambahan.
Artinya, ujarnya pada kegiatan yang diselenggarakan Badan POM dan Komisi IX DPR RI itu, sepanjang sudah mengonsumsi makanan bergizi cukup maka tidak perlu lagi suplemen kesehatan.
Contoh produk pangan yang berbahaya bagi kesehatan. (sholihul hadi/koranbernas.id)
Menurut dia, konsumsi suplemen kesehatan secara berlebihan berbahaya karena ketika masuk ke dalam tubuh jumlahnya menjadi berlebihan.
Etty berkisah, dirinya punya Pak Dhe seorang tentara. Mengingat tugasnya di lapangan maka dituntut harus dalam kondisi prima. Setiap hari dia mengonsumsi suplemen kemudian mengalami gagal ginjal. “Sampai akhirnya beliau meninggal gagal ginjal,” ungkapnya.
Sebenarnya, lanjut dia, untuk menjaga tubuh tetap fit tidak perlu mengonsumsi suplemen secara berlebihan. Kuncinya adalah cukup istirahat, makanan makanan bergizi dan berolahraga. “Jika itu semua sudah terpenuhi tidak perlu suplemen,” tambahnya.
Di hadapan ratusan peserta kegiatan itu, Etty menjelaskan suplemen merupakan salah satu yang diawasi oleh Badan POM selain makanan, obat, kosmetik, narkotika dan juga rokok.
Etty Rusmawati, Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Madya BBPOM di Yogyakarta. (sholihul hadi/koranbernas.id)
Khusus rokok, lanjut dia, rambu-rambu pengawasan oleh Badan POM hanya terbatas pada iklan serta kandungan nikotin pada rokok.
Dalam kesempatan itu, selain memberikan edukasi mengenai cara memilih makanan dan obat yang benar-benar aman dikonsumsi Etty juga berbagi tips agar terhindar dari obat dan jamu tradisional palsu maupun obat cespleng yang berbahaya bagi kesehatan.
Tak lupa, dia juga mengupas secara detail seputar penggunaan kosmetik yang aman. “Kosmetik fungsinya hanya digunakan pada bagian luar tubuh untuk mempercantik, menambah wangi, halus dan putih. Kosmetik tidak untuk mengobati,” ujarnya seraya menambahkan kosmetik dipakai sejak manusia lahir sampai meninggal.
Sebagaimana disampaikan oleh Etty Rusmawati, Sukamto usai memberikan sambutan, pengarahan serta memandu jalannya diskusi menyampaikan masyarakat perlu berhati-hati apabila mendapati makanan yang sudah kedaluwarsa.
Sesi foto bersama narasumber, tamu undangan dan peserta Komunikasi, Informasi dan Edukasi Obat dan Makanan. (sholihul hadi/koranbernas.id)
Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR RI ini mengingatkan jangan merasa eman-eman apabila mendapati produk makanan sudah terlewat tanggal kedaluwarsanya.
“Semuanya sudah jelas, kan. Coba makanan apa saja yang dilarang untuk dimakan,” kata Sukamto menanyai seorang peserta.
Begitu menjawab benar yaitu tidak mengandung bahan berbahaya seperti zat pewarna sintetis atau rhodamin serta bahan pengawet berbahaya berupa formalin dan boraks, peserta itu pun memperoleh apresiasi.
Prinsip, kata anggota legislatif pusat yang maju lagi pada Pemilu 2024 lewat Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah V meliputi Solo, Sukoharjo, Boyolali dan Klaten itu, masyarakat harus bisa menjadi konsumen yang cerdas. Ini dimaksudkan agar terhindar dari produk makanan, obat dan kosmetik yang berbahaya bagi kesehatan. (*)