Biaya Listrik Tinggi, Travelator Pasar Tumenggungan Dimatikan
Biaya listrik untuk mengoperasikan travelator Rp 750 ribu per hari.
KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Pengelola Pasar Tumenggungan Kebumen mematikan empat unit travelator disebabkan biaya tinggi untuk membayar listrik serta rawan kerusakan.
Pengunjung yang hendak ke lantai dua atau kios pakaian tidak lagi bisa memanfaatkan travelator melainkan berjalan kaki melalui travelator yang dibangun tahun 2013 itu.
“Biaya listrik untuk mengoperasikan travelator Rp 750 ribu per hari," kata Hariyono Wahyudi, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kebumen, saat dikonfirmasi koranbernas.id, Sabtu (3/8/2024).
Haryono mengungkapkan pendapatan yang diperoleh dari retribusi penggunaan tempat usaha pedagang dan pendapatan lain dari pemanfaatan aset di pasar itu sebesar Rp 800 juta per tahun.
Sedangkan pengeluaran untuk listrik dan pemeliharaan setahun bisa Rp 300 juta," Biaya perbaikan travelator bisa Rp 50 juta, travelator rawan kerusakan," kata Haryono Wahyudi.
Pasar terbesar
Travelator yang pengadaannya bersamaan dengan pembangunan pasar terbesar di Kota Kebumen menghabiskan anggaran Rp 1 miliar. Sedangkan anggaran keseluruhan pembangunan pasar tahun 2012 dan 2013 mencapai Rp 50 miliar.
Pengamatan koranbernas.id konsumen di lantai 2 tidak sebanyak lantai 1. Pedagang di lantai 1 menjual bahan pangan dan keperluan rumah tangga bukan pakaian.
Lantai 2 khusus untuk pedagang pakaian, sepatu dan penjahit atau permak dan perbaikan pakaian rusak. Di lantai 2, konsumen sebagian besar memerlukan permak pakaian baru atau perbaikan pakaian bekas.
Konsumen pakaian juga tidak banyak. Belasan kios pakaian jadi ditutup pedagang karena sepinya pembeli. Beberapa pedagang mengungkapkan, seringkali keuntungan penjualan, tidak cukup untuk membayar retribusi penggunaan kios. (*)