Berwisata Religi ke Candi HKTY Ganjuran

Berwisata Religi ke Candi HKTY Ganjuran

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Di wilayah Ganjuran Kalurahan Sumbermulyo Kapanewon Bambanglipuro Bantul berdiri gereja tertua di Bantul yakni Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus (HKTY).

Gereja Katolik Roma ini didirikan tahun 1924 oleh keluarga Schmutzer dan memiliki gapura mirip candi Hindu bercat hitam sehingga telihat sangat unik dan menawan.

Selain bangunan utama gereja yang bisa menampung ribuan jemaat, pada sisi timur juga ada bangunan candi. Pada tahun 2006 gereja rusak akibat gempa dahsyat di Bantul. Lalu, dibangun ulang mirip Joglo Jawa mulai tahun 2008.

Begitu pula ornamen untuk umat yang melakukan prosesi Jalan Salib, digambarkan dengan nuansa Jawa. Hal ini menunjukkan akulturasi budaya Jawa dan Katolik yang kental.

Bangunan gereja dan candi dikelilingi pepohonan nan rindang sehingga pengunjung merasakan kesejukan seperti saat koranbernas.id ke tempat ini, Senin (13/3/2023) sore.

Terlihat, beberapa peziarah mendatangi lokasi dan khusuk berdoa. Sebelum berdoa di depan candi, umat terlihat membersihkan diri dengan air melalui keran di samping barat candi, lalu memasang lilin di belakang candi.

Setelah berziarah dan berdoa, para peziarah bisa membeli oleh-oleh makanan tradisional di sekitar candi ataupun pernak-pernik yang banyak yang dijual di sekitar lokasi gereja dan candi HKTY.

"Keberadaan Gereja Ganjuran ini sudah banyak dikenal dan menjadi lokasi bagi peziarah yang datang dari berbagai wilayah di Indonesia," kata Lurah Sumbermulyo, H Busro, ditemui koranbernas.id di kantornya.

Biasanya peziarah paling banyak datang pada saat libur sekolah. Ataupun saat ada misa prosesi agung yang digelar setiap pekan terakhir Juni.

 Lurah Sumbermulyo Bambanglipuro Bantul, H Busro. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

Misa dilaksanakan dalam rangka perayaan syukur atas berkat dan karunia Allah yang diterima oleh umat Gereja HKTY Ganjuran. Peziarah dan umat dari berbagai wilayah juga akan ramai datang saat perayaan Natal bulan Desember.

"Namun di luar hari-hari tersebut Gereja dan Candi HKTY selalu didatangi peziarah atau umat yang ingin berdoa. Belum lama ini saya melihat bus berderet ada sepuluh lebih. Di antara yang datang, banyak juga anak-anak sekolah dari berbagai kota di Indonesia," katanya.

Selain itu, pada malam Jumat pertama setiap bulanya juga banyak yang datang saat upacara peribadatan. Jika ditotal sepanjang tahun, puluhan ribu orang yang datang ke tempat tersebut.

Hal ini tentu berdampak pada kesejahteraan khususnya mereka yang berjualan di seputar gereja dan candi.

"Dampaknya tentu dapat dirasakan oleh masyarakakat sekitar. Dan kami di sini saling menghormati antarumat beragama. Bahkan saat ada perayaan keagamaan atau peribadatan di gereja, umat agama lain itu berjaga keamanan di seputar lokasi," katanya.

Panewu Bambanglipuro, Roy Robert Edison Bonai AP MM, mengatakan keberadaan Gereja HKTY Ganjuran dan candi di sana adalah salah satu lokasi wisata reigi dan juga tempat ibadah bagi umat Katolik di Indonesia.

"Masyarakat sekitar Ganjuran memiliki tingkat toleransi yang tinggi sehingga terjalin hidup rukun antarumat beragama. Saling berdampingan dan saling menolong antara satu dengan yang lain," katanya. (adv)