Bertemu di Keraton Kilen, Sultan HB X dan Ketua MPR RI Bahas Kebudayaan

Budaya tidak boleh hanya menjadi nostalgia melainkan harus diintegrasikan ke dalam strategi kebijakan publik.

Bertemu di Keraton Kilen, Sultan HB X dan Ketua MPR RI Bahas Kebudayaan
Pertemuan Ketua MPR dengan Gubernur DIY di Keraton Kilen. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Ketua MPR RI Ahmad Muzani bersama para Wakil Ketua MPR RI mengadakan pertemuan strategis dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Kilen Keraton Yogyakarta, Rabu (11/12/2024).

Pertemuan ini menyoroti pentingnya sinergi antara lembaga negara dan institusi budaya menghadapi tantangan pelestarian budaya pada era modern.

“Sultan HB X selain sebagai pemimpin budaya di Keraton Yogyakarta, juga menjabat Gubernur DIY. Posisi ini menuntut beliau untuk menjaga tradisi Jawa tetap hidup, sekaligus memastikan efektivitas roda pemerintahan di Yogyakarta,” ungkap Ahmad Muzani.

“Beliau mengemban tugas yang luar biasa, yaitu merawat tradisi sembari menjalankan fungsi pemerintahan,” lanjutnya.

Simbol budaya

Dalam diskusi disepakati Keraton Yogyakarta tidak hanya menjadi simbol budaya tetapi juga pusat refleksi nilai-nilai kebangsaan. Sinergi antara MPR RI dan Keraton diharapkan dapat mendorong upaya pelestarian budaya melalui program-program kolaboratif.

Sultan HB X menyampaikan budaya tidak boleh hanya menjadi nostalgia, melainkan harus diintegrasikan ke dalam strategi kebijakan publik.

“Diskusi ini saya harap menjadi bahan hidup yang dipikirkan dan dipertimbangkan oleh pengambil kebijakan untuk menghadapi perkembangan zaman,” tuturnya.

Ahmad Muzani menekankan pentingnya pemerintahan DIY yang efektif dan afektif di bawah kepemimpinan Sri Sultan, dengan tetap berlandaskan pada nilai-nilai budaya.

Contoh harmoni

Kolaborasi ini, menurutnya, akan menjadi contoh harmoni antara tradisi dan modernitas di Indonesia.

Pertemuan juga dihadiri tokoh-tokoh penting seperti GKR Condrokirono, GKR Mangkubumi, serta sejumlah pejabat dari MPR RI dan Pemerintah DIY. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen bersama menjaga budaya sebagai identitas bangsa.

Melalui dialog, MPR RI dan Keraton Yogyakarta berharap dapat mewujudkan pelestarian budaya sebagai kekuatan dalam pembangunan bangsa yang adaptif terhadap perubahan zaman. (*)