Berbagi Kesuksesan, Unsoed Fasilitasi Studi Banding Kelompok Wanita Tani ke Katelklawu

Hampir setiap rumah ditanami aneka sayuran.

Berbagi Kesuksesan, Unsoed Fasilitasi Studi Banding Kelompok Wanita Tani ke Katelklawu
Peserta studi banding dan tim dari Unsoed berfoto bersama. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, PURBALINGGA -- Dua Kelompok Wanita Tani (KWT) yakni Sumber Patedhan Kelurahan Lomanis Kecamatan Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap  dan KWT Srikandi Desa Karangbanjar Kecamatan Bojongsari Purbalingga, Rabu (9/8/2023), melakukan kunjungan studi banding ke KWT Karya Tani di Dusun Katelklawu Desa Pengalusan Kecamatan Mrebet Purbalingga.

Kedatangan 20 peserta studi banding dari dua KWT itu didampingi tim dosen dari Riset Dasar Universitas Jenderal Soedirman (RDU), terdiri Dr Rili Windiasih M Si, Dr Lilik Kartika Sari S Pi M Si dan Dr Adhi Iman Sulaiman SIP M Si serta Tim Pemberdayaan Unsoed yang melibatkan mahasiswa S1 FISIP dan S2 Magister Penyuluhan Pertanian.

Melalui studi banding yang difasilitasi Unsoed ini, para peserta belajar tentang kemandirian agar bisa sukses seperti KWT Karya Tani yang pernah menjadi juara 1  Lomba Pekarangan Pangan Lestari (P2L) tingkat nasional pada tahun 2022. Intinya, studi banding ini menjadi ajang berbagi pengalaman dan kesuksesan.

Dari KWT Sumber Patedhan, yang datang ke KWT Karya Tani  di kaki Gunung Slamet ini ada enam orang, dipimpin  ketuanya Siti Fatimah (73). Sedangkan dari KWT Srikandi ada 14 orang.

Demplot sayuran milik KWT Karya Tani. (istimewa)

“Melalui kunjungan  ini, kami ingin belajar banyak dari KWT Karya tani yang sudah menjadi juara 1 nasional. Semoga kami bisa mengambil sisi positif KWT Karya Tani dalam memberdayakan anggotanya," ujar Siti Fatimah di sela-sela kunjungan itu.

Ketua KWT Karya Tani, Murwati, mengatakan sudah banyak kelompok, pelajar, mahasiswa  maupun KWT yang studi banding ke sini. "Ini kunjungan yang ke-55. Kami senang bisa bertukar pengalaman untuk kemajuan bersama," ujar Murwati.

Didampingi  Murwati beserta pengurus KWT Karya Tani dan dipandu penyuluh pertanian Rachmi Al Nida yang juga Mahasiswa Magister Penyuluhan Pertanian (MPP) Pascasarjana Unsoed Angkatan 2022, peserta studi banding  mengunjungi kebon demplot seluas 2.500 meter persegi milik KWT Karya Tani.

Di kebun itu, ditanami aneka tanaman seperti  kucai, timun, melon, baby buncis Kenya, tomat, cabai rawit,  caisim, pakcoy dan bunga Jotang (Spilantes paniculata) yang dibuat minyak untuk keperluan industri kecantikan.

Adhi Iman Sulaiman (kiri) berdiskusi tentang agroeduwisata dengan Kepala Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Purbalingga, Prayitno (kanan). (prasetiyo/koranbernas.id)

Selain ke kebun demplot, peserta studi banding juga mengunjungi lahan-lahan pekarangan di setiap rumah di Dukuh Katelklawu. Hampir setiap rumah ditanami aneka sayuran. Juga mengunjungi peternakan kuda.

Murwati menegaskan, kunci sukses pihaknya sehingga bisa menjadi juara 1 nasional adalah semangat,  kompak, jujur dan transparan.

Saat ini, lanjut Murwati, selain bercocok tanaman sayuran, KWT Karya Tani juga memberdayakan anggotanya dalam berusaha. Di antaranya membuat peuyem atau lebih dikenal dengan branding Taplus atau Tape Pengalusan. Juga memproduksi sambal kucai dalam kemasan, dan menjadi distributor sayuran ke berbagai tempat.

Berkat usaha yang dikembangkan itu, diakui Murwati, bisa meningkatkan kesejahteraan anggota KWT Karya Tani, karena jangkauan pasar dari hari ke hari semakin luas.

Menurut Murwati, produk olahan sambal kucai selain pemasaran lokal juga telah merambah luar Purbalingga seperti Medan, Jakarta, Bandung, Surabaya dan Banyuwangi. Sejak Juni 2021 hingga saat ini, produk sambal kucai yang dipasarkan telah mencapai ribuan botol  kemasan botol. Selain itu untuk produk Tape Pengalusan dalam setiap bulannya rata-rata lima kuintal.

Adhi Iman Sulaiman memberikan motivasi dan penguatan kepada anggota KWT. (prasetiyo/koranbernas.id)

Agroeduwisata

Murwati menjelaskan, KWT Karya tani kini mengelola  Agroeduwisata Katelklawu. Pembangunan Agroeduwisata itu difasilitasi Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI dengan anggaran  Rp 199,5 juta ditambah uang hadiah juara 1 nasional Lomba P2L sebesar Rp 50 juta.

Dari dana sejumlah itu, kini terwujud saung tempat diklat berukuran 6 x 8 meter, demplot sayuran 2.500 meter, sarana prasarana pembelajaran, sarana pemasaran berupa freezer, penataan halaman lingkungan, green house ukuran 6 x 8 meter dan tempat pembibitan tanaman.

Ketua Program studi  Magister Penyuluhan Pertanian - Pascasarjana Unsoed Dr Lilik Kartikasari memberikan apresiasi dan dukungan terhadap kegiatan kunjungan dan studi banding antar KWT ini.

Kegiatan ini  diprakarsai  Tim RDU dengan melibatkan  Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) yang notabene mahasiswa MPP  Pascasarjana Unsoed.

ARTIKEL LAINNYA: 30 Peserta Mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Pemuda Lintas Agama

“Ini  sebagai bentuk implementasi akademis dan praktis yang langsung di kelembagaan masyarakat,” ujar Lilik Kartikasari.

Pakar pemberdayaan Unsoed Dr Adhi Iman Sulaiman menambahkan, kegiatan studi banding adalah bagian dari rangkaian tahapan kegiatan pemberdayaan yang sebelumnya dilaksanakan penyuluhan untuk meningkatkan motivasi, inspirasi dan pengetahuan.

Tahapan berikutnya, pembentukan dan penguatan kelompok kelembagaan, pelatihan dan pendampingan serta studi banding.

“Melalui studi banding ini diharapkan tumbuh kemandirian, dan akhirnya terjalin kemitraan. Studi banding ini sangat penting untuk saling berbagi pengalaman dan kesuksesan, serta dapat meningkatkan lagi motivasi dan inspirasi KWT,” jelas Adhi Iman.

ARTIKEL LAINNYA: Fujifilm Hibahkan Alat Deteksi TB Berbasis AI ke UGM

Ketua RDU Dr Rili Windiasih yang juga dosen Pascasarjana Unsoed menyatakan, KWT merupakan kelembagaan sosial ekonomi yang sangat luar biasa peranannya.

KWT menjadi wadah partisipasi, kreativitas dan produktivitas para wanita tangguh yang dapat mendukung pada pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa. “Kami dari pihak kampus banyak belajar dari kesuksesan ini,“ tambahnya.

Kegiatan studi banding antar KWT ini dikunjungi dan diapresiasi juga oleh Kepala Dinas Pemuda , Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Purbalingga Ir Prayitno M Si.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Unsoed yang telah memfasilitasi kegiatan ini. Kami optimistis, kelak KWT Karya Tani dengan Agroeduwisata Katelklawu bisa berkembang, tak lepas dari sinergi berbagai pihak, termasuk peran kegiatan studi banding ini,” ujar Prayitno.

ARTIKEL LAINNYA: Lebih dari 36 Ribu Pengunjung Padati Food & Hotel Indonesia 2023 di JIEXPO

Mengakhiri kunjungan studi banding, KWT Sumber Patedhan Cilacap dan KWT Srikandi mengunjungi kebun budi daya melon hidroponik teknik NFT dengan Nutrisi AB Mix Sajiva di Desa Karangpucung Kecamatan Kertanegara.

Di sini, para peserta diterima Tri Bowo Pangestika, petani milenial yang merintis budidaya melon hidroponik dengan teknik NFT dengan Nutrisi AB Mix Sajiva yang merupakan racikan sendiri.

Berkat inovasinya itu, Tri Bowo Pangestika  pernah menjadi Juara 1 Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Provinsi Jawa Tengah dan juara harapan  lomba serupa tingkat nasional tahun 2023. (*)