Belum Sebulan Diresmikan Shelter Kuliner Diprotes Warga

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Shelter Kuliner Kutoarjo di Jalan Wirotaman diresmikan Wakil Bupati Purworejo, Yuli Hastuti, 20 Februari 2020.

Sepuluh hari dari peresmian, shelter yang dibangun dengan dana APBD Rp 2,6 miliar itu menuai protes warga Wirotaman Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo.

Minggu (1/3/2020) silam, warga sekitar shelter saat kerja bakti menyempatkan memasang tiga spanduk berisi kekecewaan atas bangunan tersebut di wilayahnya.

Tiga spanduk tersebut bertuliskan sindiran dan rasa kecewa warga atas kenyataan yang mereka terima.

Ketua RT 01 RW V Wirotaman, Agung Nugroho,  mengatakan warga Kampung Wirotaman merasa kecewa adanya penempatan Pedagang Kaki Lima (PKL) Alun-alun Kutoarjo di wilayahnya.

Sejak proses awal hingga menjelang ditempatinya Shelter Kutoarjo, tidak ada satu pun warganya menempati kios di lokasi tersebut. Warga hanya jadi penonton pusat kuliner di wilayah lingkungan mereka.

"Terus terang kami tidak pernah dilibatkan prosesnya dan sekarang tidak ada satu pun dari warga kami diperkenankan menempati salah satu kios di shelter itu. Padahal bangunan itu berada di tanah yang masuk wilayah Wirotaman," ungkap  Agung kepada media, Selasa (3/3/2020).

Agung saat ditemui di kediamannya menyatakan benar warganya yang membentangkan spanduk di jalan di lokasi sekitar shelter.

"Warga kami yang memasang spanduk-spanduk itu. Kami pasang hari Minggu 1 Maret siang saat kerja bakti," tegas Agung.

Secara terpisah,  Bendahara PKL Alun-alun Kutoarjo, Hari, menjelaskan 60 pedagang siap menempati shelter pada 5 Maret 2020.

Selain harus meninggalkan lokasi Alun-alun, mereka juga berhak menerima bantuan masing-masing satu unit gerobak dari Kementerian Perdagangan RI.

"Banyak dari PKL Alun-alun yang awalnya enggan pindah berjualan ke shelter kuliner baru, karena kami takut di tempat baru, pelanggan mencari-cari kami. Tapi mau bagaimana lagi, lha wong ini kemauan Pemerintah Purworejo," ucap Hari. (sol)