Banjir di Desa Tangkisan, Sawah seperti Lautan

Banjir di Desa Tangkisan, Sawah seperti Lautan

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Dua kali selama kurun waktu bulan terakhir, warga Desa Tangkisan Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo Jawa Tengah (Jateng) mengalami bencana banjir.

Sebelumnya pada 15 Maret 2022 terjadi banjir akibat meluapnya Sungai Dulang, kemudian pada Rabu (1/6/2022)  warga mengalami banjir serupa.

Tampak persawahan di desa tersebut seperti lautan. Wilayah di sekitar Masjid Nurul Huda RW 2 Desa Tangkisan tergenang air hingga setinggi dada orang dewasa.

Kepala Desa Tangkisan, Bambang Pariyadi, kepada koranbernas.id menyampaikan banjir yang terjadi hari itu merupakan yang kedua kalinya.

"Setidaknya sekitar separo dari kepala keluarga (150 dari 350 kepala keluarga) dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Akibat banjir kali ini ada 40 hektar sawah tergenang air, tanaman padi berumur sekitar satu bulan menjadi korban," kata Bambang.

Kerugian lainnya, simpanan padi warga juga terendam air.  Padi yang terendam air bisa dijemur lagi walaupun kualitasnya turun.

"Saya menyarankan penyimpanan padi dibuatkan tempat setinggi-tingginya, agar kalau banjir tidak terdampak," ungkapnya.

Selama banjir masih melanda, pihaknya meminta bantuan makanan jadi atau siap dikonsumsi dua-tiga hari ke depan. Dapur umum Pemdes Tangkisan dibuka di rumah Ketua RW 1.

"Tadi pagi kami sudah menerima bantuan bahan pokok makanan dari Kantor BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Purworejo. Rencananya kami membagikan makan siang dan malam untuk warga terdampak banjir," kata dia.

Sekretaris Desa Tangkisan,  Agus Winarno, menambahkan hujan deras yang mengguyur desanya sejak Selasa (31/5/2022) sore hingga Rabu (1/6/2022) pagi berakibat banjir. Banjir melanda sekitar pukul 22:00 Selasa (31/5/2022).

"Di RW 2 setidaknya ada 150 kepala keluarga mengungsi. Warga mengungsi secara mandiri, menyelamatkan diri ke rumah saudara yang aman," ujar sekdes.

Total kerugian dari banjir kali ini belum bisa diprediksi. Pihaknya hanya berharap warga yang mempunyai kelebihan dana sebaiknya membuat rumah susun, untuk menghadapi banjir pada masa yang akan datang.

AKP Bambang Budi Laksono selaku Komandan Brimob Polres Purworejo menyatakan timnya datang ke Desa Tangkisan dalam rangka pantauan curah hujan. Pihaknya mendapat laporan warga atas banjir yang terjadi di desa tersebut.

Banjir terjadi akibat tanggul sepanjang Sungai Jali di desa tersebut. "Jika Sungai Jali debit airnya berlebihan, maka air akan melimpah ke Sungai Dulang yang melintasi Desa Tangkisan dan meluap. Luapan dari Sungai Dulang melanda Desa Tangkisan dan berakibat banjir," ujarnya.

Dia beserta tim dibantu warga beramai-ramai membobol tanggul sepanjang lima meter. "Warga sepakat untuk membobol tanggul, kami membantunya. Dengan dibobolnya tanggul tersebut banjir mulai menyusut,” jelasnya.

Saat koranbernas.id memantau banjir di Desa Tangkisan tersebut, dari kedatangan pukul 10:00 hingga 12:00 ketinggian air menyusut sekitar sepuluh sentimeter.

Ketua RW 1, Desa Tangkisan Rubiyadi mengatakan dirinya mendapat tugas mendirikan dapir umum, pagi sekitar pukul 08:00 sudah mengambil bahan pokok makanan ke BPBD Kabupaten Purworejo. Ditambah bahan pokok sumbangan dari warga dan pihak lain.

"Kami menyiapkan nasi bungkus sebanyak 550 untuk dibagi kepada warga RW 2 yang terdampak banjir. Hari ini kami menyiapkan makan siang dan malam untuk warga RW 2, sementara untuk besuk menunggu perkembangan," sebutnya. (*)