Bersikeras Isoman, 79 Warga Brenggong Menolak Isolasi Terpusat

Bersikeras Isoman, 79 Warga Brenggong Menolak Isolasi Terpusat

KORANBERNAS.ID,PURWOREJO -- Pemkab Purworejo nampaknya harus bekerja keras. Sebanyak 79 warga Desa Brenggong, Purworejo yang dinyatakan positif Covid-19 menolak melakukan isolasi secara terpusat di RSUD Tjitrowardoyo dan Tjokronegoro. 
Mereka mengaku tidak siap dievakuasi ke shelter untuk isolasi bersama. Warga bersikeras memilih isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.

Padahal dari hasil tracing 113 orang, sebanyak 79 warga desa tersebut dinyatakan positif Covid-19. Mereka disinyalir terpapar virus karena takjiah dan tamasya.

Karenanya pemkab melakukan pengawasan secara ketat untuk memastikan warga yang terpapar tetap melakukan isolasi mandiri  di rumah masing-masing. Pembatasan akses keluar masuk desa dilakukan untuk mengantisipsi penyebaran virus lebih jauh.

"Kalau hanya OTG, menurut saya bisa dilakukan isolasi dirumah masing-masing, dan semua kebutuhan esensial harus dicukupi, termasuk untuk makan 3 kali sehari. Isolasi tinggal tujuh hari lagi. Nanti segera kita dirikan dapur umum. Suplai dari luar, sudah matang. Kalau mentah nanti akan keluar untuk belanja yang lain, karena logistik yang kita beri belum mencukupi," papar Bupati Purworejo, Agus Bastian di RSUD Tjitrowardojo Kamis (10/6/2021) sore. 

Dapur umum didirikan guna memenuhi kebutuhan pangan bagi warga terpapar termasuk bagi keluarga yang turut isolasi mandiri. Pemkab terus melakukan tracing karena penyebaran kasus di kabupaten tersebut semakin merata. 

Dari 494 desa/kelurahan di Kabupaten Purworejo, 443 desa/kelurahan diantaranya sudah tidak lagi steril karena warganya yang terpapar Covid-19. Sedangkan persentase tingkat keterisian ruang isolasi di rumah sakit pemerintah maupun swasta sebesar 30,47 persen.

"Kondisi Kita fluktuatif. Kita pernah merah, ke kuning, saat ini kembali ke orange. Dengan kejadian di Desa Brenggong ini, masyarakat diingatkan bahwa Covid-19 masih ada sehingga tidak boleh kendor menerapkan protokol kesehatan 5 M," tandasnya.

Bupati meminta agar masyarakat dengan bantuan babinsa dan babinkamtibmas benar-benar mengaktifkan jogo tonggo. Dengan demikian apabila ada warga yang terpapar dapat ditangani dengan baik. Bagi warga terdampak juga akan disiapkan kebutuhan esensial sehari-hari seperti minyak kayu putih, pembalut, sabun mandi, sabun cuci, susu dll.

"Semoga kasus Brenggong dapat dijadikan pelajaran agar tetap waspada dalam menangani Covid-19. Kita harus selalu siap jika terjadi ledakan. Saat ini baru terjadi letupan, kalau letupan masih bisa kita padamkan. Masyarakat diminta tidak bosan untuk terus menerapkan prokes 5M," ujarnya.(*)