Bahaya Penyalahgunaan Narkoba

Bahaya Penyalahgunaan Narkoba

NARKOBA adalah suatu zat yang apabila pemakaiannya disalahgunakan akan dapat menimbulkan ketergantungan dan berbagai masalah seperti ekonomi, keluarga, sosial, spiritual, pekerjaan, pendidikan dan kesehatan. Narkoba atau dikenal dengan narkotika, psikotropika dan obat-obatan terlarang, adalah jenis zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan jika digunakan dalam jangka waktu yang lama atau melebihi dosis pemakaian. Zat ini apabila masuk ke tubuh akan mempengaruhi kerja otak dan menyebabkan ketergantungan. Apabila penggunaan narkoba sudah masuk pada kondisi ketergantungan, maka seseorang akan mengalami berbagai permasalahan dalam kehidupannya. Lalu bagaimana narkoba bisa membuat ketergantungan dan mendatangkan permasalahan? Berbagai faktor dapat menjadi penyebab seseorang menjadi penyalahguna narkoba.

Berikut adalah faktor-faktor penyebab seseorang menjadi penyalahguna narkoba:

  1. Diri sendiri

Seseorang akan menggunakan narkoba apabila tidak mempunyai kepribadian yang baik. Hal ini tercermin seperti tidak mampu adaptasi dengan lingkungan yang baru, mudah cemas dan depresi apabila ada masalah, mudah marah, minimnya informasi tentang narkoba, mempunyai kepercayaan diri yang rendah, rasa sepi dan merasa sendiri, kontrol diri yang kurang kuat sehingga mudah terpengaruh.

  1. Keluarga

Seseorang akan menggunakan narkoba apabila ada salah satu orangtua memakai narkoba, kondisi keluarga yang kurang harmonis, keterbatasan ruang untuk mengekspresikan diri dalam lingkungan keluarga, perhatian dan kasih sayang dari orang tua rendah, pengawasan orangtua rendah, anak terlalu dimanja, kehilangan orangtua, komunikasi antar-keluarga jarang, dan orangtua sibuk bekerja sehingga waktu untuk keluarga tidak ada.

  1. Teman

Seseorang akan menggunakan narkoba apabila ada salah satu teman memakai narkoba, adanya paksaan dan rayuan, adanya rasa solidaritas dan kebersamaan, sehingga timbul rasa tidak enak apabila tidak mengikuti apa yang dilakukan teman. Hanya memikirkan kekompakan tanpa mempertimbangkan konsekuensi yang akan diterima.

  1. Lingkungan

Seseorang akan menggunakan narkoba apabila kondisi anggota masyarakat saling tidak peduli, cuek, acuk tak acuh, dikucilkan dari lingkungan sosial, dekat pusat hiburan, pengawasan sosial tidak berjalan di masyarakat, pengangguran, kemiskinan,  penegakan hukum lemah, dan adanya pengedar dan peredaran narkoba di masyarakat.

Selanjutnya bahwa semua jenis narkoba berbahaya bila disalahgunakan dan berpotensi menimbulkan ketergantungan. Meskipun demikian, tiap narkoba memiliki efek yang berbeda-beda terhadap manusia. Penjelasan di bawah ini adalah macam-macam narkoba berdasarkan efek yang ditimbulkan, yaitu:

  1. Stimulan

Narkoba jenis stimulan memberikan efek yang dapat mempercepat sinyal antara otak dan badan, sehingga mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak lebih cepat dari biasanya. Seseorang yang memakai narkoba ini akan merasa lebih bertenaga, senang, segar, percaya diri, tidak kenal lelah, berenergi, semangat, dan gembira dengan berlangsung dalam waktu yang sementara.

Efek samping dari pemakaian narkoba ini seseorang akan merasakan kegelisahan, detak jantung yang makin cepat, nafsu makan yang berkurang, serta naiknya suhu tubuh dan tekanan darah. Selain itu juga akan mengalami seperti paranoid, panik, kram perut, kejang, dan kecemasan. Contoh narkoba jenis ini adalah, ekstasi atau MDMA, amfetamin, sabu, nikotin, dan kokain.

Cara kerja narkoba jenis stimulan adalah merangsang sistem syaraf pusat, sehingga mempercepat perjalanan pesan antara otak dan tubuh. Zat stimulan mampu meningkatkan bahan kimia tertentu di dalam otak, seperti dopamin dan norepinefrin. Maka, obat golongan ini dapat meningkatkan aktivitas otak dan menciptakan respons terhadap aktivitas yang menyenangkan.

 

  1. Depresan

Narkoba jenis depresan memberikan efek memperlambat sinyal antara otak dan tubuh yang membuat pemakainya menjadi lebih tenang dan rileks, karena menekan sistem saraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh. Seseorang akan merasa tenang untuk sementara waktu, tetapi kesulitan dalam berkonsentrasi dan bergerak, serta susah untuk memberikan respon terhadap hal-hal yang terjadi di sekitarnya.

Efek samping dari jenis narkoba ini adalah seseorang akan mengalami tingkat kesadaran menurun, mengantuk, mual, insomnia, lemah badan, dan rasa mual, bahkan bisa sampai pada kematian. Contoh jenis narkoba ini adalah golongan opiate (morfin, petidin, kodeian, heroin atau putaw), ganja, alkohol, inhalansia, methadone, dan sedatif hipnotik.

Cara kerja narkoba jenis depresan adalah menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri.

 

  1. Halusinogen

Narkoba jenis halusinogen memberikan efek panca indra seseorang menjadi terganggu dengan melihat benda/hal di depannya yang kenyataannya tidak ada. Sehingga seseorang akan perubahan subjektif dalam persepsi, pikiran, emosi dan kesadaran. Selain itu akan mengalami dalam hal merasakan, melihat, mendengar, dan mencium yang berbeda dari normalnya.

Efek samping dari pemakain narkoba ini adalah memori terganggu atau daya ingat menurun, pusing, disorientasi atau konsentrasi terganggu, terasa kebas, ada perasaan seperti melayang, bingung, detak jantung cepat, panik, agresif, bingung, halusinasi, dan cemas. Contoh jenis narkoba menurut efek halusinogen meliputi lyseric acid amide, lyseric acid diethyl amide, ganja, PCP, dan jamur.

Cara kerja jenis narkoba ini adalah mempengaruhi kinerja saraf pusat. Hal tersebut menyebabkan penggunanya mengalami halusinasi atau berkhayal pada beberapa saat. Tidak hanya itu, apabila zat aktif tersebut dikonsumsi dengan sembarangan maka dapat merusak ginjal seseorang.

Kemudian, berikut ini adalah penjelasan mengenai tahapan dan dampak dari penyalahgunan narkoba, yaitu: 

  1. Tahapan Penyalahgunaan Narkoba
  1. Tahap coba-coba. Tahap ini adalah tahap awal seseorang mulai menggunakan narkoba dengan rasa keingintahuan terhadap efek narkoba dan ada dorongan niat untuk mencoba.
  2. Tahap pemakaian kadang-kadang. Tahap ini adalah pemakaian narkoba dengan frekuensi yang jarang atau kadang‐kadang. Contohnya pada setiap akhir pekan saja atau saat menghadiri reuni, pesta dan saat berkumpul dengan teman sesama pecandu.
  3. Tahap pemakaian rutin. Tahap ini adalah menggunakan narkoba dengan frekuensi rutin. Contohnya pemakaian 3 kali dalam seminggu atau selang‐seling sehari. Pada tahap ini efek narkoba sudah dirasakan.
  4. Tahap ketergantungan. Tahap ini adalah pemakaian narkoba dengan frekuensi setiap hari dengan beberapa kali pemakaian dan jumlah narkoba yang digunakan akan ditingkatkan apabila dosis yang digunakan tidak memberikan efek yang diinginkannya. Pecandu pada tahap ini ada kecenderungan menghabiskan harinya dengan mencari dan menggunakan narkoba, tidur, dan sering berkumpul dengan sesama pecandu.

 

  1. Dampak Penyalahgunaan Narkoba.
  1. Dampak terhadap fisik. Kondisi fisik pecandu mengalami beberapa keluhan yaitu kepala pusing, gigi keropos, sariawan, mulut kering, paru-paru mengalami gangguan seperti sesak nafas dan TB, kulit kering dan gatal-gatal, pada organ hati terjadi pembengkakan karena terjadi peradangan, dan siklus haid terganggu khususnya pada pecandu perempuan.
  2. Dampak terhadap psikologis. Kondisi psikis pecandu mengalami perubahan pada mood dan perasaan,. Comtonya adalah sangat sensitif, mudah bosan, mudah curiga, merasa tidak aman dan nyaman jika tidak menggunakan narkoba, rasa percaya diri yang rendah, dan emosi yang tidak stabil.
  3. Dampak terhadap lingkungan. Kondisi lingkungan pecandu seperti di lingkungan keluarga biasanya pecandu akan menjual barang-barang yang ada dirumah, di lingkungan sekolah biasanya pecandu sering tidak masuk sekolah dan sering melanggar peraturan sekolah, di lingkungan pekerjaan biasanya pecandu akan sering telat masuk kerja dan berakibat pada dikeluarkan dari tempat kerja, dan di lingkungan masyarakat biasanya pecandu akan bersikap anti sosial dan tidak peduli dengan kondisi lingkungan.
  4. Dampak terhadap ekonomi. Kondisi ekonomi pecandu akan terganggu terutama pada pecandu yang sudah berkeluarga, karena biasanya pecandu akan berusaha mencari narkoba atau mencari uang agar dapat membeli narkoba sehingga tugas dan kewajiban di keluarga akan terabaikan dan kurang perhatian.
  5. Dampak terhadap hukum. Penyalahgunaan narkoba kasus hukum akan meningkat karena banyak pecandu menggunakan bahkan mengedarkan narkoba karena perbuatan ini melanggar hukum sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
  6. Dampak terhadap religiusitas. Kondisi keimanan pecandu biasanya malas untuk melakukan ibadah karena waktu terbuang dan tersita untuk menggunakan narkoba dan berkumpul dengan sesama pecandu lainnya. *

Tri Sulistya Hadi Wibowo, S.Psi

Konselor Adiksi Ahli Muda BNNK Bantul