Badan Kesbangpol Gelar FGD Raperbup Pengukuran Indeks Kalurahan

Badan Kesbangpol Gelar FGD Raperbup Pengukuran Indeks Kalurahan

KORANBERNAS.ID, SLEMAN--Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sleman mengadakan Focus Group Discussion (FGD) yang membahas Raperbup pengukuran Indeks Kalurahan Berkarakter Pancasila, Kamis (30/3/2023) di Ruang Rapat Sisi Timur Rumah Dinas Bupati Sleman.

Menurut Kepala Badan Kesbangpol Sleman, Herry Sutopo, FGD ini diikuti peserta 50 orang terdiri dari perangkat daerah terkait, Ketua BPDKal dan Ketua LPMKal 22 Kalurahan yang telah ditetapkan sebagai Kalurahan berkarakter Pancasila.

“Maksud diselenggarakan acara ini untuk meminta masukan dari peserta terkait dalam penyusunan Rancangan Peraturan Bupati Tentang Pengukuran Indeks Kalurahan Berkarakter Pancasila,” kata Herry.

Pada kesempatan tersebut, Herry juga sebagai narasumber dengan materi pentingnya internalisasi nilai nilai Pancasila dalam bentuk kebijakan di tingkat Kalurahan.

Narasumber lainnya Kabag Hukum Setda Sleman diwakili Asdadik Isriyadi dengan materi Peraturan Bupati sebagai Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan. Kemudian Rona Utami dari Pusat Studi Pancasila UGM dengan materi Rancangan Bupati tentang Pengukuran Indeks Kalurahan Berkarakter Pancasila dan A.A Alit Merthayasa dari Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Sleman dengan materi Membangun dan Merawat Kerukunan Umat Beragama.

Rona Utami menyampaikan kondisi sosiologis masyarakat Kabupaten Sleman yang akhir-akhir ini mengalami fragmentasi (terbelah) karena persoalan politik, ketimpangan sosial, kesenjangan ekonomi, dan lambannya kerja-kerja pelayanan publik. Ini dapat diatasi dengan menempatkan kalurahan untuk mengedepankan nilai-nilai Pancasila sebagai fondasi kehidupan masyarakat.

“Hadirnya Indeks Kalurahan berkarakter Pancasila diharapkan mampu memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada penyelenggara negara, masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan generasi muda, serta membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” papar Rona. (*)