Atasi Pembelajaran Daring, Dosen UMY Kembangkan Media Belajar Podcast

Atasi Pembelajaran Daring, Dosen UMY Kembangkan Media Belajar Podcast

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Dosen UMY berinisiatif mengadakan workshop produksi podcast untuk media ajar di Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari, Gunungkidul. Program ini digagas dalam rangka mengatasi persoalan yang muncul selama pembelajaran daring akibat pandemi.

"Workshop ini kami lakukan dengan model training for trainer kepada para guru di SD Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari. Tujuannya, setelah mengikuti workshop para peserta bisa menularkan ilmunya kepada guru-guru yang lain, baik dari lingkungan internal sekolah maupun dari sekolah-sekolah yang lain di Gunungkidul,” jelas Fajar Junaedi, ketua tim pengabdian UMY, Sabtu (6/2/2021).

Selama mengikuti workshop, para guru mendapatkan modul yang bisa digunakan untuk mengajari para guru lain, baik di lingkungan internal sekolah maupun eksternal sekolah. Menurut Fajar, keberadaan podcast bisa menambah aset digital sekolah yang akan bermanfaat, baik dalam kondisi pandemi maupun kondisi normal. Dengan mengembangkan podcast edukasi, SD Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari bisa menjadi percontohan bagi sekolah-sekolah lain, bukan hanya di Gunungkidul, namun juga di Yogyakarta dan sekitarnya.

Dalam proses workshop, para peserta langsung diajak melakukan praktik pembuatan podcast materi pembelajaran. Para guru langsung memiliki akun podcast yang akan terus dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran di sekolah.

Para guru antusias mengikuti workshop, terutama ketika mengenal manfaat dan proses produksi podcast yang mudah. Bahkan tercetus ide, podcast bisa dikembangkan sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler. Belum ada sekolah yang memiliki ekstrakurikuler podcast.

Sebagai bentuk dukungan kepada SD Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari dalam mengembangkan podcast edukasi, tim pengabdian UMY memberikan bantuan dua perangkat produksi podcast kepada sekolah sebagai bagian dari skema pengabdian Persyarikatan Muhammadiyah yang menjadi program Catur Darma Perguruan Tinggi UMY. Alat produksi yang disumbangkan diharapkan dimanfaatkan untuk produksi podcast materi pembelajaran yang diunggah di podcast sekolah maupun para guru.

"Jika SD Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari mengembangkan podcast sebagai ekstrakurikuler, maka bisa menjadi sekolah pertama yang mengembangkan podcast sebagai ekstrakurikuler," jelasnya.

Sementara Kepala SD Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari, Joko Kiswanto, menyatakan workshop produksi media pembelajaran dalam format podcast sangat bermanfaat bagi guru. Apalagi saat masa pandemi, sekolah harus segera beradaptasi dalam pemanfaatan media digital, salah satunya adalah para guru aktif memproduksi konten podcast untuk para siswa.

"Termasuk juga sekolah mengembangkan produksi media pembelajaran multimedia, mulai dari podcast sampai dengan video,” jelas Joko.

Joko menuturkan, SD Muhammadiyah Al Mujahidin pada masa pandemi telah dengan cepat beradaptasi dengan membangun studio produksi program pembelajaran. “Studio yang kami kembangkan untuk produksi video pembelajaran dan juga podcast menjadi komitmen kami untuk mengembangkan pembelajaran multimedia yang menarik dan edukatif bagi para siswa,” ujarnya.

Joko juga mengucapkan terima kasih kepada UMY yang selalu memberikan dukungan pembelajaran kepada sekolah dengan cara yang kreatif dan inovatif.

Workshop produksi podcast dipilih dengan latar belakang bahwa podcast bisa dikembangkan sebagai media pembelajaran pada masa pandemi Covid-19. Karakter podcast yang auditif, menarik minat generasi muda, dan mudah diproduksi menjadi keunggulan podcast. Namun sayangnya, belum banyak sekolah yang mengembangkan podcast sebagai media pembelajaran.

"Workshop ini menjadi workshop pertama yang dilakukan oleh dosen Ilmu Komunikasi di Indonesia dalam membantu guru mengembangkan podcast edukasi," kata Joko. (*)