Antisipasi Melonjaknya Penumpang Nataru, PT KAI Memperketat Prokes

Antisipasi Melonjaknya Penumpang Nataru, PT KAI Memperketat Prokes

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Dalam menyambut liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021, PT Kereta Api Indonesia (KAI) sudah menyiapkan sarana dan prasarana (sapras sepertii okomotif,  rangkaian kereta, rel dan kelengkapan lainnya. PT KAI juga akan memperketat penerapan protokol kesehatan (prokes) untuk mengantisipsi lonjakan penumpang selama nataru.

"Daerah yang merupakan titik rawan sudah kita amankan,  kalau perlu perbaikan akan kita perbaiki. Kami mengharapkan wabah Covid-19 segera berakhir. Untuk itu saya berpesan, bagi masyarakat yang akan menggunakan jasa PT KAI jangan lupa taati pola 3M yaitu menjaga jarak aman, memakai masker dan selalu mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer," ungkap Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto,  Eko Budiyanto, Sabtu (19/12/2020)  bertempat di Mushola Stasiun Kutoarjo.

Eko menambahkan penumpang kereta wajib menyertakan surat keterangan negatif Covid-19. Untuk memudahkankan penumpang, PT KAI juga menyediakan fasilitas pemeriksaan rapid tes, dengan biaya Rp. 85.000 berlaku selama 14 hari untuk perjalanan menggunakan kereta api.

“Kalau yang rapid antigen sebagaimana anjuran terbaru, kami masih menunggu ketentuan dari pusat. Apa yang disampaikan gugus tugas akan di laksanakan oleh PT KAI," tandasnya.

Dia juga menyarankan masyarakat membeli tiket secara on line melalui gerai-gerai yang di tunjuk. Saat ini KAI hanya menerapkan sistem go show untuk pelayanan tiket.

“Yaitu dibuka 3 jam sebelum perjalanan, tiket baru di jual," terang dia.

Kepala Stasiun Kutoarjo, Andy Febri Laksono mengaku selama pandemi Covid-19, pihaknya mengalami penurunan omset. Pada liburan biasanya mereka melayani penumpang sebanyak 2500-3000 orang namun di masa pandemi Covid-19 kali ini KAI melayani sekitar 300 penumpang.

“Dalam masa pandemi Covid-19, kami juga memperketat keselamatan penumpang dengan prokes," tutur Febri.

Dia menerangkan pada ruang tunggu bangku di buat berjarak. Tempat duduk bertanda merah tanda di larang untuk di duduki.

“Kami juga menyiapkan wastafel cuci tangan di beberapa titik, baik di dalam maupun diluar stasiun," ujarnya.

Febri menambahkan kondisi saat ini stasiun Kutoarjo sedang mengalami pembangunan. Stasiun Kutoarjo dalam proses menuju arah yang lebih baik, lebih indah dan lebih besar. Sebab selama ini di ruang tunggu penumpang masih kurang besar.

"Kami melayani penumpang 3 kota yaitu Wanasobo, Magelang dan Purworejo, untuk itu kami berbenah dengan pembangunan," tandasnya.

Febri menambahkan, selama pandemi, tidak semua kereta api jalan sebagaimana jadwal sebelumnya. Seperti kereta Sawunggaling jurusan Kutoarjo pasar senin, yang sebelumnya setiap hari ada jadwal pagi dan sore, saat ini hanya 2 hari dalam satu minggunya, yaitu setiap setiap selasa dan jumat sore saja. Tetapi untuk kereta api jurusan Kiara Condong setiap hari selalu masih berjalan seperti biasa.

"Perjalanan kereta api dalam pandemi Covid-19 melihat minat pasar," tandas Febri.

Sementara itu, petugas yang melakukan rapid tes bagi calon penumpang KAI, kepada koranbernas.id, Sabtu (19/12/2020) menuturkan pihaknya sebagai mitra dari PT KAI yang bertugas melakukan rapid test kepada calon penumpang.

 

"Setiap hari rata-rata ada 25-30 orang calon penumpang yang melakukan rapid test. Dan setelah 15 menit sudah bisa diketahui hasilnya," tutur Riskika petugas yang melayani rapid test.

Salah satu calon penumpang, Uun Rahmawati (25) yang datang ke stasiun Kutoarjo mencari informasi persyaratan pergi ke Jakarta. Perempuan berusia 25 tahun itu merasa puas dengan penerapan prokes di stasiun Kutoarjo.

"Salah satu syaratnya, harus melengkapi dengan surat keterangan negatif Covid-19, dan pihak stasiun juga menyediakan fasilitas rapid tes. Begitu saya mau memasuki stasiun Kutoarjo harus cuci tangan terlebih dahulu kemudian dicek suhu badan terlebih dahulu baru di layani," ujarnya.(*)