Anthrax Pengaruhi Transaksi Hewan di Pasar Prambanan

Anthrax Pengaruhi Transaksi Hewan di Pasar Prambanan

KORANBERNAS.ID, PRAMBANAN--Penyakit anthrax yang terjadi di Kabupaten Gunung Kidul berdampak ke Pasar Hewan Prambanan. Transaksi ternak khususnya sapi di pasar ini mengalami penurunan.

Selain itu, populasi ternak sapi yang masuk ke pasar hewan juga mengalami penurunan. Sehingga kondisi pasar relatif sepi dan lebih cepat bubar.

“Saya tidak tahu pasaran Legi ini kok tidak seperti biasanya. Lebih sepi. Jam 10:30 WIB para pedagang sudah pada pulang. Mungkin karena adanya Anthrax di Gunung Kidul,” kata Suyono, pedagang sapi di Pasar Hewan Prambanan, Rabu (5/2/2020).

Warga Prambanan ini menambahkan, sebenarnya ternak-ternak yang ada di Pasar Hewan Prambanan, diyakini sehat karena petugas juga telah melakukan pemeriksaan kesehatan ternak.

Senada dikemukakan Petugas Tehnis Kesehatan Hewan di Pasar Hewan Prambanan, Margito. Staf di Dinas Pertanian Ketahanan Pangan, Peternakan dan Perikanan itu mengatakan, pasar tidak bisa menolak hewan luar yang masuk.

Namun demikian, pihaknya rutin melakukan pemantauan dan pemeriksaan kondisi hewan.

Menurut dia, gejala-gejala hewan yang diduga terjangkit Anthrax, yakni kematian mendadak, mengeluarkan darah kehitaman dari lubang di tubuh hewan, seperti anus dan lain sebagainya.

Namun untuk memastikan apakah ternak dengan gejala seperti itu dapat disimpulkan terjangkit Anthrax atau tidak, tentunya harus melalui uji laboratorium.

“Jika menemukan atau punya ternak dengan gejala seperti itu, hendaknya dilaporkan ke petugas agar segera ditindaklanjuti. Sebab Anthrax akan berbahaya bagi warga yang melakukan kontak langsung dengan ternak seperti saat melakukan pemotongan,” ujar Margito.

Kepala Pasar Hewan Prambanan Suratman juga berpendapat serupa. Menurut dia, terjadi penurunan transaksi dan populasi ternak yang ada di pasar hewan. (SM)