Anggota DPR RI Esti Wijayanti Semangati Mahasiswa Universitas Gunung Kidul

Anggota DPR RI Esti Wijayanti Semangati Mahasiswa Universitas Gunung Kidul

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL – Kartu Indonesia Pintar (KIP) sebagai program pemerintah era Jokowi bukan hanya membantu masyarakat terhadap biaya pendidikan termasuk kuliah, tetapi diharapkan mampu mencetak generasi yang maju, guna mewujudkan bangsa ini mencapai cita-cita proklamasi kemerdekaan.

“Ingat, kalian sudah ikut menikmati fasilitas negara melalui program Kartu Indonesia Pintar. Itu program Pak Jokowi untuk mencerdaskan rakyatnya dan mencetak generasi maju, sehingga seharusnya masing-masing memikul tanggung jawab untuk memberikan prestasi bagi bangsa,” kata Esti Wijayati, anggota Komisi VIII DPR RI dalam pertemuan dengan mahasiswa Universitas Gunung Kidul (UGK) penerima KIP di Kampus UGK Wonosari, Kamis, (24/2/2022).

Esti menambahkan, tanggung jawab balik dimaksud untuk berperan aktif memajukan masa depan bangsa, yang melekat pada diri setiap rakyat menurut porsi dan kapasitas masing-masing.

Termasuk juga rektor, dosen dan pihak Universitas Gunung Kidul. Politisi PDI Perjuangan ini juga mengingatkan berbagai tantangan dan peluang Indonesia Emas pada tahun 2045.

“Tahun 2045 adalah tahun kalian tampil sebagai pemimpin menggantikan pemimpin sekarang. Persiapkan sebaik-baiknya dari sekarang, agar tidak sekadar menjadi penonton. Mumpung kalian menikmati biaya kuliah gratis,” kata Esti disaksikan seluruh sivitas akademi UGK yang hadir.

Selain menyemangati mahasiswa untuk maju, pertemuan ini juga menjadi kesempatan anggota Komisi VIII DPR RI membagikan cerita perjuangannya lima kali terpilih sebagai legislator perempuan, diawali tingkat kabupaten, Provinsi DIY, hingga saat ini duduk sebagai wakil rakyat di Senayan.

Dia membagi resep karier politiknya selalu berkomitmen memegang teguh konstitusi negara. Menurut Esti, perjuangannya di dewan tidak hanya berorientasi pada suara pendukungnya di daerah pemilihan DIY, tetapi mewakili seluruh aspirasi masyarakat Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke.

“Apapun agama, suku, bahasa, ras dan golongannya, kedudukannya, sama dan setara. Jangan pernah kita sebagai kaum berpendidikan ikut larut membeda-bedakan suku agama golongan dan ras. Perbedaan itu sebuah kekayaan yang dimiliki bangsa kita yang memang majemuk, Bhinneka Tunggal Ika dan nafasnya Pancasila sebagai dasar negara ini berdiri,” tandas politisi PDI Perjuangan asal Godean Sleman seraya berkomitmen akan mengawal dan mempertahankan kuota KIP DIY termasuk mahasiswa UGK.

Diakui, meskipun pernah duduk sebagai anggota DPRD DIY bukan dari daerah pemilihan Gunungkidul, dan suara pendukung masyarakat Gunungkidul untuk dirinya melenggang ke Senayan masih kecil, tetapi terus menaruh perhatian khusus untuk Kabupaten Gunungkidul.

Capaian ekonomi maupun tingkat pendidikan Gunungkidul ini terus diikuti Esti untuk ikut memperjuangkan anak Gunungkidul, agar bisa melanjutkan pendidikan dengan murah melalui KIP di era Jokowi.

Di kampus tempat Bupati Gunungkidul Sunaryanta juga sedang menempuh kuliah jenjang S1 ini, ada sebanyak 40 mahasiswa penerima KIP Kuliah yang juga berkesempatan melakukan dialog dengan Esti Wijayati.

Mahasiswa dan pihak kampus menyampaikan apresiasi atas perjuangan yang dirasakan dari kiprah Esti Wijayati dan PDI Perjuangan, yang tidak hanya menjadikan mahasiswa kuliah gratis, tetapi juga sekolah gratis bagi anak-anak jenjang SMA, SMK, SMP dan Sekolah Dasar. (*)