Anggaran Bantuan Pangan untuk Isolasi Mandiri Habis

Anggaran Bantuan Pangan untuk Isolasi Mandiri Habis

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Anggaran bantuan logistik atau pangan untuk pasien terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala di Kabupaten Kebumen sejak pekan pertama November 2020 habis. Masyarakat mencukupi kebutuhan pangan sendiri selama isolasi mandiri.

Hingga Sabtu (28/11/2020), pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang menjalani isolasi mencapai 662 orang. Sebagian besar menjalani isolasi atau karantina di rumah pasien.

Pelaksana Tugas Ketua Pelaksana Harian  BPBD Kebumen yang juga Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kebumen, Teguh Kristianto ST MT, kepada koranbernas.id menjelaskan, anggaran pengadaan logistik penanganan Covid-19 di antaranya bantuan pangan untuk suspek probale dan terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala, sudah habis.

“Sejak 6 November 2020 bantuan pangan tidak bisa dicukupi satgas. Anggaran yang  bersumber dari Dana Tidak Terduga (DTT) dan Anggaran Refocusing Covid-19, APBD tahun anggaran 2020, sudah habis digunakan untuk pengadaan beberapa kebutuhan logistik penanganan Covid-19 sejak ada pandemi,” jelasnya.

Menurut dia, Pemkab Kebumen masih bisa memberi bantuan pangan berbentuk nasi bungkus yang disiapkan dapur umum, hanya untuk pasien yang menjalani isolasi atau karantina kolektif yang diselenggarakan desa atau kecamatan.

Bidang Informasi Publik Satgas Penanganan Covid-19 melalui siaran pers yang diterima koranbernas.id, Sabtu (28/11/2020), menyebutkan ada tambahan 14 kasus terkonfirmasi positif Covid-19, sehingga akumulasi jumlah kasus sejak pertengahan Maret 2020 menjadi 2.377 kasus.

Pasien sembuh bertambah 15 orang, sehingga jumlah pasien sembuh menjadi 1.435 orang. Sedangkan pasien dirawat di rumah sakit rujukan kini II dan III 208 orang. Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala yang menjalani isolasi menjadi 662 orang. Pasien meninggal tidak bertambah, tetap 65 orang.

Ketua Bidang Informasi Publik Satgas Penanganan Covid-19 Kebumen, Cokro Aminoto SIP Mkes, mengatakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster keluarga berpotensi bertambah.

Dia meminta masyarakat mentaati protokol kesehatan pada setiap kegiatan. Adaptasi Kebiasaan Baru, memakai masker di tempat umum, menjaga jarak, tidak berkerumun serta mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, hendaknya menjadi kebiasaan baru masyarakat. (*)