Ambulans Listrik Pertama Indonesia Unjuk Gigi di Ajang Perdamsi di Yogyakarta

Ambulans Listrik Pertama Indonesia Unjuk Gigi di Ajang Perdamsi di Yogyakarta

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Cahaya Kurnia Mandiri (CKM) merupakan karoseri yang sudah berpengalaman dalam menciptakan kendaraan ambulans baik ambulans transpor ataupun ambulans emergency untuk berbagai kebutuhan medis sesuai dengan kebutuhan dari rumah sakit ataupun instansi kesehatan.

CKM juga terus berinovasi dalam menghadirkan kendaraan sesuai dengan perkembangan zaman dan mengukuhkan mereka sebagai karoseri pertama yang membuat ambulans berbasis kendaraan listrik di Indonesia.

DFSK Yogyakarta sangat mendukung inovasi CKM dalam menghadirkan ambulans listrik dan siap memberikan pelayanan terbaik dalam penyediaan kendaraan hingga perawatan berkala," ungkap Yakub, Kepala Cabang PT Global Auto Mobil Sebagai Autorized Dealer Yogyakarta.

Ambulans listrik hasil inovasi CKM ini unjuk gigi tampil di 6th Annual Scientific Meeting On Emergency Medicine yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Dokter Ahli Emergensi Indonesia (PERDAMSI) pada 9-12 Maret 2023 di Grand Mercure Yogyakarta.

Executive Marketing CKM, Hari, menegaskan perusahaan ingin berkontribusi lebih dalam dunia medis di Tanah Air melalui kendaraan ambulans yang ramah lingkungan, responsif, serta didukung berbagai peralatan medis yang sudah mumpuni untuk penanganan pasien baik dalam keadaan stabil maupun keadaan emergency.

"CKM melihat ambulans listrik akan menjadi kebutuhan di masa depan mengingat kebutuhan kendaraan yang ramah lingkungan dan hemat energi akan menjadi prioritas di masyarakat. Oleh sebab itu, CKM berinovasi dengan membuat ambulans berbasis tenaga listrik agar kelak kami bisa memenuhi kebutuhan para tenaga medis berupa ambulans yang responsif, dengan fasilitas yang lengkap, dan ramah lingkungan karena nihil emisi gas buang," ujar Hari, Minggu (12/3/2023).

Seperti diketahui, pada 8 Agustus 2019, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle) untuk transportasi jalan dan Inpres No.7 Tahun 2022 Instruksi Presiden (INPRES) tentang penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintahan daerah.

Menurut Hari, ambulans listrik yang dikembangkan oleh CKM menggunakan basis kendaraan DFSK Gelora E yang memiliki dimensi 4.500mm x 1.680mm x 2.000mm (PxLxT) yang memberikan kabin ekstra luas dan lapang.

Area kabin yang besar ini bisa disulap oleh para desainer di CKM untuk dijadikan ambulans gawat darurat atau ambulans transportasi.

Ambulans gawat darurat atau emergency, harus memiliki peralatan resusitasi, monitor diagnostik, defibrilator dan alat-alat operasi ringan. ambulans gawat darurat juga memiliki syarat-syarat penggunaan dan mekanisme dokumentasi rutin yang harus dilakukan, dan penggunaan ambulans ini dikhususkan bagi pasien-pasien yang dalam kondisi gawat darurat.

Ambulans transportasi, Unit ambulans ini hanya digunakan untuk merujuk atau mengantarkan pasien, tetapi bukan dalam kondisi gawat darurat. dalam ambulans transportasi biasanya hanya terpasang sebuah tabung oksigen sebagai alat tambahan kelengkapan.

Sebagai sebuah kendaraan listrik, DFSK Gelora E dibekali dengan baterai yang bisa membawa kendaraan melaju kurang lebih 300 kilometer dalam sekali pengisian baterai. CKM melihat jarak tempuh yang ditawarkan DFSK Gelora E jauh di atas rata-rata perjalanan sebuah ambulans yang biasanya perjalanan sehari-harinya rata-rata hanya sekitar 100 kilometer terutama untuk penggunaan di kota-kota besar.

Pengisian baterainya juga mudah karena didukung fitur Fast Charging sebanyak 20 – 80 persen hanya membutuhkan waktu 80 menit.

Apabila tidak ditemukan charger fast charging, tenang saja karena baterai juga bisa dicas dengan daya 220V 16A.

Biaya operasional yang dibutuhkan sehari-hari tergolong murah. Uang yang dikeluarkan untuk mengisi baterai dari 0-100 persen hanya membutuhkan biaya sekitar Rp.71.400 (dengan asumsi biaya listrik sebesar Rp. 1.700/Kwh).

Dijelaskan, konsumen tidak perlu khawatir dengan kualitas yang ditawarkan karena tersedia garansi baterai hingga 5 tahun. Baterai ini juga sudah lulus Sertifikat IP67, jadi penumpang tidak perlu khawatir tersetrum atau rusak saat melewati genangan air.

Dr Dhani RS Suyoto sebagai salah seorang anggota PERDAMSI mengatakan ambulans listrik ini lebih efisien di jalan.

"Saat di tanjakan saya sudah mencoba dan buktikan kalau ambulans ini juga kuat untuk tanjakan," kata dia.

Menurut Dhani, akselerasi ambulans listrik ini dari 0 KM cukup bagus dengan ditunjang alat kesehatan, sirine, dan light bar yang kondisinya menyala semua. (*)