Aisyiyah Berperan Strategis Menjaga Persatuan Bangsa

Kader Aisyiyah sudah teruji menjaga Pancasila serta NKRI bersama dengan komponen bangsa lainnya.

Aisyiyah Berperan Strategis Menjaga Persatuan Bangsa
M Afnan Hadikusumo saat Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Bersama PD Aisyiyah Kota Yogyakarta, Kamis (14/3/2024), di Aula Kantor Perwakilan DPD RI Dapil DIY. (istimewa)
Aisyiyah Berperan Strategis Menjaga Persatuan Bangsa

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Perhelatan politik Pemilu 2024 memberikan pelajaran yang berharga bagi bangsa Indonesia. Betapa sulitnya memilih pemimpin di Indonesia yang belum genap berusia 100 tahun.

“Banyak kekhawatiran di kalangan masyarakat yakni mulai bergesernya politik yang tidak didedikasikan untuk memperjuangkan kepentingan publik (rakyat) namun masih sekadar dijadikan sebagai alat berebut kekuasaan,” kata M Afnan Hadikusumo, Anggota MPR RI, pada acara Sosialisasi Empat Pilar Bernegara Bersama PD Aisyiyah Kota Yogyakarta, Kamis (14/3/2024), di Aula Kantor Perwakilan DPD RI Dapil DIY.

Afnan melihat, bahkan tidak segan politisi menggunakan cara-cara yang mengingkari hati nurani. Menghabisi lawan baik secara fisik maupun menghabisi karakternya (character assassination). “Fatsun dan kesantunan berpolitik telah mulai bergeser,” ungkapnya.

Cucu dari Pahlawan Nasional Ki Bagoes Hadikoesoema ini menyatakan salah satu akibat dari buruknya citra politik di negeri ini adalah perginya kaum perempuan dari ranah ini.

Para perempuan yang masih memiliki idealisme tinggi, sudah telanjur menganggap politik itu kotor. Daripada masuk dunia politik, kebanyakan dari mereka tentu akan memilih bekerja menjadi abdi negara, di sektor swasta atau malah menjadi ibu rumah tangga.

Peserta Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Bersama PD Aisyiyah Kota Yogyakarta di Aula Kantor Perwakilan DPD RI DIY. (istimewa)

Kalaupun ada sebagian dari mereka yang dengan idealismenya ingin memperbaiki keadaan, lanjut dia, pada akhirnya lebih memilih mundur secara teratur ketika dihadapkan pada risiko-risiko yang harus dihadapi apabila menentang arus.

“Sayangnya, tanpa disadari, keputusan kita untuk menjauhi politik karena citranya yang buruk berdampak pada kondisi politik itu sendiri. Bayangkan apabila seluruh perempuan yang cerdas dan memiliki idealisme enggan berkiprah di dunia politik,” kata dia.

Apa yang akan terjadi? Menurut Afnan, tentu dunia politik akan diisi oleh orang-orang dengan kemampuan seadanya dan parahnya tanpa idealisme. “Dalam konteks inilah maka kader Aisyiyah menjadi sangat strategis untuk terlibat secara aktif dalam dunia politik karena mereka telah terbentuk karakternya di lingkungan organisasi,”kata Afnan.

Menurut dia, kader Aisyiyah telah lama berkutat menjalankan programnya dalam mencerdaskan masyarakat. Dan sudah teruji dalam menjaga nilai-nilai Pancasila serta persatuan dan keutuhan NKRI bersama dengan komponen bangsa lainnya.

Dalam kesempatan yang sama Hj Rowiyah S Pd selaku Ketua PD Aisyiyah Kota Yogyakarta mengatakan, perempuan Indonesia dituntut untuk lebih peka dan peduli terhadap setiap detik perkembangan zaman, sehingga siap untuk memberikan solusi dan kontribusi terbaik bagi bangsa Indonesia.

ARTIKEL LAINNYA: Mulai 1 Maret 2024, Pembelian Daihatsu Bonusnya Berangkat Umroh

Setiap kader Aisyiyah Kota Yogyakarta harus selalu peka dan peduli terhadap lingkungannya dengan berlandaskan pada asas kekeluargaan dan gotong royong.

“Dakwah bil hal dan bil lisan harus selalu digelorakan baik di lingkungan Keluarga, Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), sampai komunitas organisasi yang lebih besar lagi, termasuk dalam birokrasi pemerintahan,” pintanya.

Disebutkan, berada di dalam era digitalisasi atau era Four Point O (4.0) yang serba canggih, memberikan peluang bagi seluruh kader Aisyiyah lebih mudah dalam berdakwah untuk kemajuan bangsa melalui akses internet, sosial media, smartphone serta jaringan multimedia lainnya.

“Namun, penggunaannya harus tetap bijak, khususnya untuk hal-hal yang positif, edukatif dan bersifat membangun,” kata Rowiyah. (*)