Ada Persoalan Serius, Ini Pentingnya Pelajar yang Berkarakter Pancasila

Ada Persoalan Serius, Ini Pentingnya Pelajar yang Berkarakter Pancasila
Sosialisasi Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI kerja sama MPR RI dengan PW IPM DIY. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Bangsa ini sedang mengalami persoalan serius berkaitan dengan semakin menurunnya pemahaman Pancasila dan pendidikan karakter di semua lini. Akibatnya muncul berbagai macam persoalan sosial, korupsi yang menjadi-jadi, kenakalan remaja, tindakan bullying.

“Pendidikan memiliki peran dan tanggung jawab yang besar untuk dapat mengatasi dan menjawab persoalan tersebut. Nilai- nilai Pancasila bisa menjadi pedoman kepada para pelajar untuk mempertahakan identitas Bangsa Indonesia dan persaingan global pada abad ke-21,”ungkap M Afnan Hadikusumo, anggota MPR RI di sela-sela acara Sosialisasi Empat Pilar Bernegara yang diselenggarakan MPR bersama Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) DIY, Selasa (20/6//2023), di Aula Balai Latihan Pendidikan Teknik (BLPT) Yogyakarta.

Menurut Afnan, pelajar yang memiliki karakter kuat menjadi solusi mengatasi ancaman tersebut dengan mengamalkan nilai- nilai Pancasila untuk melestarikan kebhinnekaan bangsa Indonesia dan pekembangan pada abad ke-21.

“Para pelajar sebagai bagian dari warga negara memiliki peran yang sangat strategis mengisi kemerdekaan yang sudah diperjuangkan oleh para pendahulu kita dengan darah dan air mata,” kata Afnan.

Lebih lanjut, cucu Pahlawan Nasional Ki Bagoes Hadikoesoema ini menyampaikan cara itu bisa dilakukan dengan hal yang sederhana. Misalnya, mematuhi tata tertib sekolah, selalu rajin belajar, disiplin mengikuti upacara, menjaga nama baik diri sendiri dan sekolah, rajin belajar dan berlomba untuk meraih prestasi. “Hal-hal sederhana ini tentu akan sangat besar pengaruhnya bagi pembentukan karakter generasi selanjutnya,” kata Afnan.

Apabila generasi penerus memiliki karakter yang kuat serta ulet dalam belajar maupun bekerja, menurut Afnan, dengan dukungan potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki negara ini maka kelak bangsa Indonesia akan bisa menjadi bangsa yang besar di wilayah Asia.

Racha Julian selaku Ketua PW IPM DIY dalam presentasinya menyampaikan, Ikatan Pelajar Muhammadiyah  merupakan organisasi pelajar terbesar di Indonesia. Hal itu bisa dilihat dengan capaian yang telah diraih IPM antara lain Penghargaan Pemuda Indonesia Sociopreneur tahun 2015, Organisasi Kepemudaan Terbaik Nasional tahun 2006, 2011, 2013, 2015, dan 2016, dan ASEAN Ten Accomplished Youth Organization tahun 2011 & 2014.

Meskipun begitu, menurut dia, saat ini IPM harus menghadapi berbagai macam tantangan. Beberapa tantangan yang dihadapi oleh IPM saat ini salah satunya adalah menderek atau meningkatkan prestasi siswa ke tempat yang lebih tinggi. Selain itu, juga mengukir prestasi siswa melalui peningkatan kualitas dalam bentuk prestasi.

“Pelajar yang aktif di IPM dan organisasi-organisasi pelajar lain merupakan investasi yang berharga untuk masa depan. Pelajar yang aktif di IPM memiliki aset masa depan dan jangka panjang, yang akan bermanfaat bagi dirinya dalam bermasyarakat dan kesuksesan lain termasuk karier kepemimpinan,” jelasnya.

Sekarang ini, lanjut dia, adalah masa-masa yang sangat menentukan. “Bukan berarti yang tidak sukses sekarang, tidak akan sukses di masa depan. Tapi peluang kita untuk menjadi sukses banyak ditempa saat masih belajar seperti ini,” kata dia.

Jika seseorang menginvestasikan waktu mereka untuk berorganisasi, lanjut dia, ini akan menjadi aset yang luar biasa. Untuk itulah, pemahaman dan praktik ber-Pancasila dan ber-NKRI di kalangan pelajar Muhammadiyah menjadi faktor yang sangat penting untuk mencetak kader bangsa kelak di kemudian hari.

Racha Julian menambahkan Kegiatan PKPTMU IPM DIY 2023 yang dihadiri oleh 31 peserta dari seluruh Indonesia ini salah satu agendanya adalah Sosialisasi 4 Pilar yang diisi oleh M Afnan Hadikusumo yang juga anggota DPD RI.

“Kami memiliki harapan agar peserta tidak hanya bisa paham dan mengilhami nilai-nilai ideologi Muhammadiyah saja, tapi juga memiliki pandangan sebagai warga negara yang siap berkomitmen dengan negara, Pancasila dan UUD 45,” tandasnya.

Dengan begitu, mereka akan menjadi kader Paripurna IPM yang siap berkomitmen dengan negara, Pancasila dan UUD 1945. (*)