Ada Opsi Konversi Elpiji 3 Kg ke Nonsubsidi

Ada Opsi Konversi Elpiji 3 Kg ke Nonsubsidi

KORANBERNAS.ID – Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Prof Dr Agus Suroso berpendapat agar subsidi elpiji untuk masyarakat miskin tepat sasaran,  ada opsi konversi elpiji 3 kg (tabung 3 kg) menjadi elpiji nonsubsidi atau opsi harga elpiji 3 kg ke harga keekonomian.

Agus mengatakan hal itu pada Foccus Group Discussion (FGD)  Mekanisme Distribusi Elpiji 3 Kg Tepat Sasaran di Purwokerto, Jumat (30/8/2019).

Kegiatan yang diselenggarakan Marketing Operation Region (MOR) IV Pertamina Jateng dan DIY bekerja sama dengan Forum Wartawan Ekonomi ini tujuannya untuk memperoleh informasi  sebanyak mungkin terkait distribusi elpiji  3 kg dari jurnalis dan pejabat teknis perdagangan peserta FGD.

Menurut Agus, kedua opsi itu tidak akan menghilangkan hak subsidi energi untuk masyarakat  yang perlu jaring pengaman sosial.

Jika salah satu opsi itu ditempuh dan dipilih pemerintah, masyarakat yang selama program elpiji 3 kg menjadi sasaran  penerima manfaat, masih bisa menerima subsidi energi.

Bentuknya bisa bantuan langsung tunai (BLT). Dengan demikian, masyarakat miskin bisa menikmati subsidi, sebaliknya masyarakat yang tidak berhak subsidi elpiji tidak bisa menikmati subsidi.

Unit Manager Comunication dan Corporate Social Responbility (CSR) Marketing Operation  Region IV Pertamina Jateng, Andar Titi Lestari, mengatakan berdasarkan inspeksi mendadak di sejumlah restoran dan peternakan dengan omzet lebih dari Rp 300 juta setahun, dengan modal usaha lebih dari Rp 50 juta, masih ditemukan penggunaan elpiji 3 kg.

“Selama hampir setahun terahkhir ini ditemukan lebih dari  9.000 tabung elpji 3 kg di restoran dan peternakan,” ucap dia.

Kepada pemilik restoran dan peternakan yang tidak berhak menggunakan eliji 3 kg, disarankan mengganti dengan tabung non subsidi atau tabung 5,5 kg.

Jika masih tetap bertahan menggunakan elpiji 3 kg, sanksi yang diterapkan baru memasang stiker yang isinya tempat usaha ini masih menggunakan elpiji 3 kg.

Pengguna elpiji 3 kg yang tidak berhak diberi kesempatan menukarkan tabung elpiji 3 kg dengan tabung elpiji non subsidi 5,5 kg.

Penukaran tabung 3 kg dengan tabung 5,5 kg dua  berbanding satu.  Dua tabung elpji 3 kg ditukar satu tabung nonsubsidi 5,5 kg. “Penukaran tabung dalam keadaan kosong,“ kata Andar.

Menjawab koranbernas.id Andar mengatakan kuota elpiji 3  kg di Jateng dan DIY  per bulan  mencapai  32,4 juta  tabung. Khusus Jawa  Tengah mencapai 29 juta tabung.

Kuota sebesar itu berdasarkan usulan dari pemerintah  kabupaten/kota yang mengetahui kebutuhan elpiji 3 kg penerima manfaat subsidi, masyarakat miskin, nelayan dan usaha mikro dengan modal usaha di bawah Rp 50 juta, dalam periode tertentu. (sol)