Ada Awan Tebal Hilal Tak Terlihat dari Yogyakarta

Ada Awan Tebal Hilal Tak Terlihat dari Yogyakarta

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Kegiatan rukyatul hilal di Yogyakarta, Senin (12/4/2021) sore, menggunakan setidaknya tiga unit teropong. Teropong itu dipasang di Pos Observasi Bulan (POB) Syekh Bela Belu Kompleks Makam Syekh Bela Belu Bantul.

Mutoha Arkanuddin dari Badan Hisab Rukyat (BHR) Kanwil Kemenag DIY menyebutkan empat teropong yang digunakan, dua di antaranya dari tim hilal BMKG DIY.

“Kami mengundang sekitar 30 orang, mayoritas merupakan perwakilan dari ormas Islam di Yogyakarta,” ujarnya.

Teropong atau teleskop yang digunakan di antaranya merk Venix terbaru yang memiliki kekuatan pembesaran obyek lebih akurat.

Namun ketika diamati hingga sore hari, bulan baru atau hilal sebagai pertanda awal bulan Ramadan  1442 H ternyata tidak tampak. Ketinggian hilal yang diprediksi 3,9 derajat tidak terpantau karena adanya awan tebal.

“Memang wilayah kita, kalau menurut para ahli termasuk kategori wilayah D, jadi hilal sulit terlihat," ungkapnya.

Kabid Urusan Agama Islam (Urais) Kanwil Kemenag DIY M Nadzif SAg MSi mengakui pemantauan hilal pada tahun ini tidak diikuti banyak orang seperti tahun-tahun sebelum pandemi.

“Kami terpaksa membatasi jumlah orang yang hadir hanya 30 orang saja. Namun kami berharap kegiatan ini dapat merekatkan persatuan umat, khususnya ormas-ormas Islam,” terangnya. (*)