Pakai Uang Pribadi Anggota, Golkar Bantu Pembangunan Madrasah Muhammadiyah

Saat pembentukan Sekretariat Bersama (Sekber) Golkar, yang turut andil adalah kader Muhammadiyah. Sekber menjadi cikal bakal lahirnya Partai Golkar tahun 1964.

Pakai Uang Pribadi Anggota, Golkar Bantu Pembangunan Madrasah Muhammadiyah
Ketum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia melakukan  Ground Breaking Pembangunan Kampus Terpadu Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah di Argorejo Sedayu Bantul, Minggu (18/5/2025). (sariyati wijaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, melakukan Ground Breaking Pembangunan Gedung Asrama D Gedung Math'am dan Rumah Pamong Kampus Terpadu Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah di Argorejo Sedayu Bantul, Minggu (18/5/2025) siang.

Tampak hadir  Wakil Ketum Adies Kadir, Sekjen DPP Partai Golkar Muhammad  Sarmuji yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar dengan 102 kursi di DPR RI,  Bendahara Umum DPP Partai Golkar Sari Yuliati, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Indonesia, Wihaji , Wakil Menteri  Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Christina Aryani,  Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti, Ketua PP Muhammadiyah Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Prof Muhajir Effendi dan unsur Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY.

Bahlil dalam sambutannya mengatakan Golkar ikut dalam pembangunan gedung Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah. Uang tersebut berasal dari potongan gaji anggota Fraksi Partai Golkar dan iuran kader Partai Golkar.

"Jadi untuk pembangunan ini berasal dari uang pribadi bukan menggunakan dana pemerintah ataupun APBN. Namun ini adalah iuran dari kader Partai Golkar karena kami ingin juga mendapat keberkahan dan tentu saja semua ingin beramal dan berharap kelak kami bisa masuk surga," kata Bahlil.

Kedekatan

Menurut Bahlil yang juga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu, antara Partai Golkar dengan Muhammadiyah memiliki kedekatan.

Dahulu saat pembentukan Sekretariat Bersama (Sekber) Golkar, yang turut andil adalah kader Muhammadiyah. Sekber menjadi cikal bakal lahirnya Partai Golkar  tahun 1964.

"Maka saat ini pun banyak pengurus ataupun kader Golkar maupun  anggota dewan yang merupakan kader Muhammadiyah," kata Bahlil.

Keterlibatan Golkar dalam pembangunan di Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah adalah bentuk bakti seorang 'anak' yakni Golkar kepada 'ibunya' yakni Muhammadiyah.

Sekolah kader

Khoirudin Bashori selaku Ketua Badan Pelaksana Harian (BPH) Madrasah Mu'allimin Muallimat Yogyakarta menyampaikan ucapan terima kasih kepada Partai Golkar yang ikut andil dalam pembangunan.
"Madrasah ini adalah sekolah kader baik kader kemanusiaan, kader bangsa kader umat dan kader persyarikatan banyak yang lahir dari Mu'allimin," katanya.

Dijelaskan, kompleks madrasah Mu'allimin luasnya  kira-kira 7 hektar dan yang sudah terbangun  sekitar  60 persen di antaranya adalah madrasah gedung  asrama A, B dan C.

Rencananya dilakukan perluasan hingga mencapai 11,5 hektar. Jumlah siswa madrasah Mu'allimin saat ini 1.660 yang berasal dari 34 provinsi di tanah air.

Anggota PP Muhammadiyah Dr H Agung Danarto menjelaskan madrasah  ini didirikan oleh  KH Ahmad Dahlan pada tahun  1918. "Kader dari Mu'allimin inilah yang pada  awal-awal sebagai pioner  pengembangan Muhammadiyah ke seluruh Indonesia. Kadernya banyak dikirim ke daerah-daerah," katanya. (*)