Kabupaten Sleman Terpilih sebagai Lokasi Percepatan Tanam Padi
Stok beras pemerintah yang dikelola Bulog saat ini hampir mencapai 4 juta ton dan baru kali ini dalam 57 tahun.
KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa melakukan panen padi dan percepatan tanam bersama Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Yudi Sastro, Selasa (20/5/2025), di lahan persawahan Slarongan, Sendangmulyo Minggir.
Panen padi dan percepatan tanam ini merupakan program nasional yakni swasembada pangan dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan pemenuhan stok pangan di Indonesia.
Danang menyampaikan terima kasih atas kunjungan Dirjen Tanaman Pangan Kementan RI. Dia berharap kunjungan ini menjadi motivasi petani Sleman khususnya di Sleman barat mengoptimalkan kinerja di sektor pertanian.
“Sebuah kebanggaan Kabupaten Sleman terpilih sebagai salah satu lokasi percepatan tanam padi Kementan RI. Semoga kami dapat terus mempertahankan capaian luas tanam dalam upaya mempertahankan ketahanan pangan baik di Kabupaten Sleman maupun DIY serta mewujudkan swasembada pangan,” kata Danang.
Dukungan penuh
Pemkab Sleman, lanjut dia, akan terus memberikan dukungan penuh baik dalam bentuk kebijakan maupun fasilitasi. Luas Tambah Tanam (LTT) di Sleman bulan April 2025 mencapai 5.033 hektar.
Adapun realisasi tanam hingga bulan Mei 2025 sebesar 16.696 hektar. Sedangkan realisasi panen hingga akhir April 2025 seluas 12.450 hektar dengan produksi Gabah Kering Panen (GKP) sebesar 123.784 ton atau setara beras 46.118 ton. Sebagian hasil panen sebesar 21.873 ton diserap oleh Bulog dengan harga 6.500 per Kg.
“Capaian ini tidak terlepas dari kerja keras para petani, penyuluh pertanian, serta dukungan teknologi dan kebijakan dari pemerintah pusat maupun daerah. Saya mengajak seluruh stakeholder dan masyarakat untuk menyukseskan program swasembada pangan dan semoga menjadi titik tolak menuju pertanian Sleman maju, mandiri dan modern,” kata Danang.
Sedangkan Yudi Sastro menyampaikan program nasional swasembada pangan akan terus diupayakan melalui berbagai cara salah satunya dengan kunjungan langsung ke lapangan bertemu petani.
Dia menyampaikan stok beras pemerintah yang dikelola Bulog saat ini hampir mencapai 4 juta ton dan baru kali ini dalam 57 tahun.
Ekspor jagung
“Capaian ini adalah hasil kerja keras siapa? Ya petani yang utama dan juga petugas-petugas di lapangan seperti penyuluh dan dinas terkait. InsyaAllah kita akan mengekspor beras dan jagung dalam waktu dekat karena stok yang cukup tinggi,” ujar Yudi.
Yudi mengatakan untuk mewujudkan swasembada pangan tentu perlu upaya percepatan tanam yang secara terus menerus. Di Sendangmulyo ada 600 hektar lahan sehingga tujuan Kementan RI adalah menyerap aspirasi petani terkait apa yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Pada kesempatan tersebut juga diserahkan bantuan kepada petani di Kalurahan Sendangmulyo yakni traktor rotary dan pupuk hayati cair (PHC) extragen untuk Kelompok Tani (KT) Manunggal Karyo Slarongan.
Kemudian, untuk KT Klepu Makmur yakni Pupuk hayati cair (PHC) extragen, KT Lumintu Lestari Planggokan mendapatkan benih padi untuk 15 hektar serta KT Dadi Mulyo Prapak Kulon mendapatkan benih padi untuk 20 hektar. (*)