99 Tahun RS Mata Dr Yap, Sukses Buka Klinik di Magelang
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Karangan bunga berisi ucapan selamat dari berbagai kalangan terlihat terpajang berderet-deret di halaman Rumah Sakit Mata “Dr Yap” Yogyakarta. Ya, pada Minggu (29/5/2022), rumah sakit di Jalan Cik Di Tiro Yogyakarta itu genap berusia 99 tahun.
Seremonial acara Hari Ulang Tahun (HUT) kali ini juga terlihat semarak, selain dihadiri seluruh sivitas hospitalia, juga jajaran direksi, pengurus Yayasan Dr Yap Prawirohusodo, dewan pengawas maupun tamu undangan.
Ketua Yayasan Dr YAP Prawirohusodo, GBPH Prabukusumo, saat menyampaikan pernyataan pers menjelaskan selama 24 tahun dirinya memimpin yayasan, perkembangan rumah sakit tersebut sungguh luar biasa.
Sebut saja keberadaan Yap Square. Selain itu, ada juga catatan prestasi dan capaian yang tidak kalah pentingnya. Untuk pertama kalinya, Rumah Sakit Mata “Dr Yap” sukses membuka cabang yaitu Klinik Mata Utama di Magelang dan telah mulai beroperasi pada 1 Oktober 2021. “Pasien banyak sekali,” ujarnya.
Pembukaan klinik tersebut merupakan salah satu upaya mendekatkan kepada masyarakat terutama di wilayah Jawa Tengah. Sukses di Magelang, tidak tertutup kemungkinan rumah sakit ini juga membuka klinik serupa di Kutoarjo. Hanya saja, rencana itu masih dalam tahap kajian. “Saya masih lihat setahun dua tahun lagi, kalau signifikan tahun depan langsung,” ungkapnya optimistis.
Rumah “Dr Yap” dikenal memiliki peralatan medis operasi mata yang modern serta canggih. Keberadaan peralatan operasi Lasik (Laser-Assisted in Situ Keratomileusis) besar kemungkinan dilengkapi peralatan terbaru lainnya untuk operasi serupa dengan metode Smile (Small Incision Lenticule Extraction).
Meski teknologinya sama dengan Lasik, kelebihan dari operasi dengan Smile adalah belahan selaput mata hanya berkisar 0,8 milimeter. “Kecil sekali. Teknologinya sama cuma caranya berbeda. Kita ingin beli. Dengan Smile ini dari mata plus dan minus bisa menjadi zero. Kita punya Lasik juga,” ungkap Gusti Prabu, panggilan akrabnya.
Menjawab pertanyaan mengenai keberadaan bangunan maupun area rumah sakit sebagai heritage, pihaknya selalu berkonsultasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya. Sempat terbersit keinginan menambah tinggi bangunan naik satu meter “Kita selalu mempertahankan heritage, mana yang boleh dan tidak boleh diubah,” tambahnya.
Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit (RS) Mata “Dr Yap” Yogyakarta Dokter Alida Lienawati M Kes MMR menyampaikan, bagi seluruh keluarga besar RS Mata “Dr Yap” momentum HUT ke-99 kali ini sangat penting dan bersejarah.
“Genap 99 tahun hampir satu abad cita-cita mulia pendiri rumah sakit, Dr Yap Hong Tjoen, masih tegak berdiri melayani masyarakat, baik dalam pelayanan kesehatan mata maupun pengembangan pendidikan dan penelitian kesehatan mata,” ujarnya.
Adapun tema HUT tahun ini Adaptif Berdaya. Ini selaras dan sejalan dengan situasi saat ini disertai harapan seluruh sivitas hospitalia terbangun semangat juangnya menjadi pribadi adaptif dan berdaya dalam era multidisrupsi.
Capaian kinerja rumah sakit yang mulai melayani masyarakat pada 29 Mei 1923 tersebut menunjukkan tren peningkatan, jika dibandingkan 2020 sampai pertengahan 2021.
Hal ini sejalan dengan semakin meningkatnya perbaikan kondisi terkait pandemi. “Perlahan tapi pasti peningkatan kinerja pelayanan ini tentu berbanding lurus dengan kinerja keuangan,” tambahnya.
Menurut dia, hal terpenting bagi rumah sakit adalah mutu dan keselamatan pasien. “Kami sedang bergerak cepat mempersiapkan akreditasi dengan standar terbaru yaitu standar akreditasi Kementerian Kesehatan (Starkes),” kata dia.
Diakui, digitalisasi merupakan bagian penting dari proses akreditasi ini karena sistem akreditasi yang digunakan adalah hybrid gabungan antara daring dan luring. Dia pun memohon dukungan agar survei akreditasi yang direncanakan dapat terlaksana tahun ini dapat optimal serta memperoleh hasil terbaik.
Harapannya pula. rumah sakit ini terus berkembang, semakin maju, memperluas jaringan untuk mengabdi demi peningkatan kualitas hidup masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat rumah sakit. Pada acara itu juga hadir Ketua Pembina Yayasan Dr Yap Prawirohusodo, KPH Indrokusumo. (*)