50 Pimpinan Ponpes se-DIY Berkumpul di Krapyak Ini yang Dibahas

50 Pimpinan Ponpes se-DIY Berkumpul di Krapyak Ini yang Dibahas

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Tidak kurang 50 pengasuh pondok pesantren (ponpes) berkumpul di komplek Pondok Pesantren Ali Maksum Krapyak Yogyakarta, Rabu, (7/4/2021). Kehadiran mereka selain untuk silaturahim, juga dalam rangka membahas kemandirian pesantren.

Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama dengan Global Islamic Philantrohpy (GIP) dalam rangka merangkai kekuatan membangun kemandirian dan kejayaan pesantren. Acara kali ini mengusung tema Merangkai Kekuatan untuk Membangun Kemandirian dan Kejayaan Pesantren.

KH Mahfudz Syaubari, ulama Jawa Timur sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Riyadlul Jannah Mojokerto menegaskan,  ini semua adalah dalam rangka sosialisasikan UU (Undang-undang) Pesantren yang telah disahkan DPR RI. “Agar semua pesantren bisa menyikapinya dengan baik, beberapa hal perlu dikuatkan,” ucapnya.

Menurut dia, membangun kemandirian pesantren sangat penting karena berkorelasi dengan kemandirian serta kedaulatan bangsa dan negara.

“Jangan sampai bangsa Indonesia menderita kelaparan. Yang harus dilakukan semua pihak adalah bukan hanya sebatas ketahanan pangan, melainkan harus mencapai level kedaulatan pangan,” tegasnya.

KH Khoirul Fuad selaku pengasuh Pondok Pesantren Ali Maksum Krapyak sekaligus tuan rumah mengatakan kemandirian pesantren tidak boleh hilang.

Dia melanjutkan Global Wakaf dapat sebagai wadah dan sarana meneguhkan kemandirian pesantren, serta bersama-sama menjaga rasa persatuan demi keutuhan bangsa.

Melalui silaturahim bersama pengasuh ponpes se-DIY ini, KH Mahfudz Syaubari bersama Global Islamic Philantrophy (GIP) mengusung program untuk kedaulatan pangan dan penyelamatan petani gabah dari menurunnya harga gabah secara drastis. Isu impor beras mempengaruhi rendahnya harga gabah.

Selama ini program yang telah ditunaikan bersama GIP adalah aksi penyelamatan petani ketela dari anjloknya harga ketela dengan memborong 420 ton ketela dari para petani, kemudian didistribusikan secara gratis untuk ratusan pesantren di Jatim, Jateng dan DIY.

“Wakaf Sawah Produktif dan Wakaf Ternak Produktif juga sebagai salah satu program unggulan bersama Global Islamic Philantrophy,” kata KH Mahfudz Syaubari.

Gagasan Merangkai Kekuatan untuk Membangun Kemandirian dan Kejayaan Pesantren telah ditindaklanjuti dengan launching Gerakan Sedekah Pangan Ramadhan (GSPR) berupa pendistribusian 20 ton beras dan air minum wakaf sebanyak 300 karton ke 53 pondok pesantren di wilayah DIY sejak Selasa (6/4/2021) di komplek Pondok Pesantren Ali Maksum Krapyak Yogyakarta.

“Semoga Gerakan Sedekah Pangan Ramadan ini menjadi spirit masyarakat Jogja menyemarakkan Ramadan 1442 H, menjadi momentum kita berbagi untuk tujuan kemandirian pangan serta meluaskan manfaat khususnya untuk pesantren,” ungkap Zainul Muttaqin, Kepala Cabang Aksi Cepat Tanggap (ACT) DIY. (*)