16 Tahun Menghilang Tradisi Wiwitan Muncul Kembali
KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Warga pedukuhan Cangkring Kalurahan Sidomulyo Bambanglipuro Bantul mengadakan tradisi wiwitan menjelang panen raya, Jumat (25/3/2022) sore. Mereka terlihat antusias membawa ubarampe berupa nasi sambel gepeng (kacang tanah ditumbuk dengan ikan asin), telur rebus,sayur lodeh, ingkung dan aneka buah.
Acara tersebut dihadiri Wakil Bupati Joko Purnomo, anggota DPRD DIY Tustiyani, anggota DPRD Bantul Dwi Kristiantoro, Lurah Sidomulyo Edy Murjito, Forkompinkap Bambanglipuro dan masyarakat setempat.
Acara diawali dengan doa, kemudian ritual memotong padi oleh wakil bupati dan juga kembul bujana (makan bersama) nasi kenduri komplet dengan ingkung.
Selanjutnya dilakukan kirab gunungan hasil bumi dan buah-buah serta jodhang berisi padi berkeliling jalan kampung. Pada barisan terdepan adalah bregada dan petani. Begitu tiba di garis finish, warga memperebutkan gunungan tersebut.
Tumijo selaku Dukuh Cangkring mengatakan wiwitan adalah upacara tradisi tanda dimulainya panen raya. Diawali doa dan kenduri sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen padi yang melimpah.
"Lahan sempat terkena serangan tikus. Lalu kami adakan doa bersama 103 petani pada 18 Maret. Dan alhamdulillah tikus di sawah berkurang sehingga hasil panen memuaskan dari sebelumnya," katanya.
Tradisi wiwitan di wilayah itu yang sempat menghilang, dalam tanda kutip, alias tidak dilaksanakan atau vakum setelah gempa dahsyat tahun 2006 silam, saat ini muncul kembali.
"Sekitar 16 tahun, baru sekarang dilaksanakan kembali oleh seluruh masyarakat Cangkring. Wiwitan merupakan tradisi nenek moyang dan leluhur yang harus kita jaga dan lestarikan. Jadi ini juga wujud nguri-uri budaya," kata Tumijo.
Joko Purnomo sendiri mengapresiasi dan mendukung pelaksanaan tradisi wiwitan. Selain wujud doa dan syukur kepada Sang Pencipta, ini juga budaya yang harus terus dijaga kelestariannya.
"Tradisi wiwitan seperti ini harus kita dukung dan terus jaga.pemerintah bisa men-support dengan anggaran dari Dinas Kebudayaan untuk ke depannya," katanya. (*)