Dulu, Pencak Silat untuk Melawan Penjajah, Sekarang Alat Pemersatu Bangsa

Dulu, Pencak Silat untuk Melawan Penjajah, Sekarang Alat Pemersatu Bangsa
Sosialiasi Empat Pilar Anggota MPR RI M Afnan Hadikusumo bersama Pimpinan Wilayah Tapak Suci DIY, Jumat (19/5/2023) malam, di Aula Kantor Perwakilan DPD RI DIY. (sholihul hadi/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Pencak silat sebagai seni beladiri sekaligus budaya asli Indonesia pada masa lalu berguna sebagai alat perjuangan fisik melawan penjajah Belanda. Seiring perjalanan sejarah bangsa, pencak silat hingga sekarang ini masih tetap relevan sebagai alat pemersatu bangsa.

“Contohnya adalah, manakala partai final Asian Games yang diselenggarakan di Jakarta tahun 2018, pencak silat menjadi alasan dua tokoh nasional Joko Widodo dan Prabowo Subianto berpelukan di tengah panasnya konstelasi politik nasional,” ujar M Afnan Hadikusumo, Anggota MPR RI, di sela-sela acara Sosialisasi Empat Pilar Bernegara yang diselenggarakan MPR bersama Pimpinan Wilayah Tapak Suci Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (19/5/2023) malam, di Aula Kantor Perwakilan DPD RI DIY Jalan Kusumanegara Yogyakarta.

Seketika itu pula, lanjut Afnan, sosial media yang selalu penuh caci maki pendukung kedua tokoh, atmosfernya berubah lebih kondusif. Seluruh negeri kontan memuji pencak silat sebagai pemersatu bangsa, semua bangga Indonesia memiliki budaya asli pencak silat.

Beladiri asli Indonesia ini spontan mendapat perhatian rakyat. Pada ajang olah raga bergengsi di Asia tersebut Tapak Suci berhasil menyumbangkan satu emas.

Lebih lanjut, Afnan yang juga cucu pahlawan nasional Ki Bagoes Hadikoesoema ini menyampaikan, upaya mengisi kemerdekaan dapat dilakukan dengan banyak cara sesuai dengan kapasitas dan kebiasaan masing-masing pihak.

Tapak Suci Putera Muhammadiyah sebagai Perguruan Seni Beladiri Indonesia yang terdaftar secara resmi dan telah berkembang di 36 provinsi serta 22 negara di dunia, melakukannya dengan sumbangsihnya di tingkat regional, nasional, maupun internasional.

Disebutkan, belum lama ini para atlet Tapak Suci mampu memberikan 2 emas dan 2 perak pada ajang kejuaraan Sea Games yang diselenggarakan di Kamboja 5 - 17 Mei 2023.

Mereka yang menyumbang emas adalah Iqbal Chandra Paratama dan Muhammad Zaki Zikrillah Prasong. Adapun perak Bayu Lesmana serta Nia Larasati. Selain itu, Tapak Suci Putera Muhammadiyah juga mengirimkan dua orang pelatihnya, yakni Indro Catur serta Abbas Akbar.

Dr Okrisal Eka Putra Lc M Ag selaku Anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah dalam sambutannya mengatakan, Perguruan Seni Beladiri Tapak Suci oleh para pendirinya tidak lepas dari usaha untuk membebaskan diri dari penjajahan Belanda dan Jepang. “Saat ini, Tapak Suci sebagai alat perjuangan untuk membebaskan bangsa ini dari penjajah yang berujud kebodohan, keterbelakangan, dan kemiskinan,” ungkapnya.

Dia menyampaikan, sangat jelas wahyu pertama yang turun adalah surat Al-Alaq ayat 1-5 yaitu perintah untuk membaca.

Sejarah juga mencatat, ketika Perang Badar, banyak dari kaum Quraisy kalah dalam peperangan akhirnya menjadi tawanan. Rasulullah SAW akan membebaskan tawanan itu, jika mereka mau mengajarkan membaca dan menulis kepada sepuluh umat Islam.

Catatan sejarah itu menunjukkan begitu besarnya perhatian umat Islam terhadap upaya memerangi kebodohan dan keterbelakangan.

Sedangkan dalam konteks kemiskinan, Rasulullah SAW bersabda Kaadal Fakru Anyakuuna Kufro, artinya kemiskinan itu dekat kepada kekufuran.

“Bahkan, khalifah Ali bin Abi Thalib pernah mengatakan pada masanya, bila di hadapan kita ada ular dan kemiskinan, maka yang harus dipunahkan terlebih dahulu adalah kemiskinan. Islam sendiri punya konsep aktual dan akurat dalam mengatasi kemiskinan yakni zakat, infak, dan sedekah,” paparnya.

Ketua Pimpinan Wilayah Tapak Suci DIY, Suliantara SE, dalam sambutannya mengatakan belajar seni beladiri di Tapak Suci Putera Muhammadiyah juga mempunyai fungsi agar menjadi pribadi yang kuat dan sehat jasmani serta rohani.

“Sehat jasmani bisa didapat lewat olahraga, karena Nabi Muhammad SAW sendiri adalah orang yang suka berolahraga. Rasulullah SAW bersabda al mu’minal qowi khoiru ahabbu ilallah, minnal mu’minul dloif, bahwa orang Mukmin yang sehat lebih baik dan dicintai Allah SWT daripada Mukmin yang lemah (tidak sehat),” ucapnya.

Narasumber lainnya dalam kesempatan adalah tokoh muda Muhammadiyah yang juga bakal calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Ahmad Syauqi Soeratno. Sebagai Bendahara Umum Pimpinan Pusat Tapak Suci Putra Muhammadiyah 2018-2023, Ahmad Syauqi Soeratno memberikan apresiasi atas prestasi yang diraih oleh para atlet dari Tapak Suci. (*)