Target Selesai 1 Tahun, SMPN 1 Sleman Membangun Masjid Senilai Rp 1,5 M

Target Selesai 1 Tahun, SMPN 1 Sleman Membangun Masjid Senilai Rp 1,5 M

KORANBERNAS.ID, SLEMAN--Dalam rangka mewadahi kegiatan keagamaan siswa-siswi, SMP Negeri 1 Sleman membangun masjid seluas 392 m². Pembangunan Masjid Tarbiyatul Islam ini, secara simbolis dimulai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo dan dua alumni SMPN 1 Sleman yaitu Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh dan Ketua DPRD Kabupaten Sleman, Haris Sugiarta, Jumat (12/11/2021).

Kepala Sekolah SMPN 1 Sleman, Nurul Wachidah menjelaskan, saat ini sekolah yang dipimpinnya memiliki 673 siswa. Pembangunan masjid berkapasitas 400 jamaah ini akan digunakan sebagai tempat kegiatan keagamaan dan pembinaan karakter siswa.

“Harapannya, sesuai dengan visi SMPN 1 Sleman yaitu terwujudnya insan yang bertaqwa, berprestasi, berbudaya, peduli lingkungan dan berwawasan global,” kata Wachidah.

Wachidah mengatakan, pembangunan masjid akan menelan biaya sebesar 1,5 miliar rupiah. Infaq masjid yang terkumpul saat ini sebesar 237 ribu lebih dan pendanaan dari semua guru, karyawan, alumni, masyarakat, Baznas Kabupaten Sleman, Bank BPD, BRI.

“Mohon doa restu agar pembangunan yang kami targetkan selesai 1 tahun ini bisa berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan awal,” tambah Wachidah.

Bupati Kustini menyambut gembira atas akan dibangunnya masjid serta peresmian Aula di SMPN 1 Sleman ini.

”Semoga dengan terpenuhinya ruang kegiatan serta sarana ibadah yang representatif di SMPN 1 Sleman dapat semakin mengakomodir kebutuhan seluruh jajaran dan siswa siswi dalam beraktivitas,” kata Kustini.

Menurutnya, perbaikan kualitas lembaga pendidikan dan peningkatan mutu sekolah tidak saja ditentukan oleh lengkapnya sarana dan prasarana pendidikan yang ada. Namun juga terbentuknya attitude para siswa dan jajaran pengajar melalui tercukupinya kebutuhan akan nilai keagamaan menjadi kebutuhan mendasar. Keberadaan sarana–prasarana penunjang peribadatan, tentu menjadi suatu kebutuhan yang diperlukan dalam mengupayakan terciptanya pondasi keagamaan yang kuat.

Keberadaan sarana peribadatan diharapkan dapat memotivasi para siswa untuk lebih giat dalam beribadah. Selain itu, keberadaan sarana peribadatan perlu ditunjang dengan kegiatan yang relevan sebagai upaya untuk mendorong internalisasi nilai-nilai keagamaan bagi siswa siswi.

“Mengingat pada saat ini pandemi Covid-19 belum juga usai, saya mengharapkan agar SMPN 1 Sleman dapat menyesuaikan pelaksanaan aktivitas belajar mengajar sesuai dengan metode belajar di masa pandemi. Diharapkan dengan upaya tersebut maka proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan penularan Covid-19 dapat kita cegah,” kata Kustini.

Kustini juga mengimbau untuk pelaksanaan ibadah dalam masa pandemi ini juga disesuaikan. Penerapan protokol kesehatan dilakukan secara ketat dan konsisten di semua tempat, sehingga penyebaran Covid-19 dapat dihentikan. (*)