150 Mahasiswa Ekonomi Field Trip di Kampung Bambu
KORANBERNAS.ID, SLEMAN – Sebanyak 150 mahasiswa ekonomi dari berbagai Perguruan Tinggi (PT) mengikuti Field Trip yang digelar Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM) di Kampung Bambu Jetis Kalurahan Sumberrejo Tempel Sleman.
Melalui rilis ke koranbernas.id, Selasa (16/5/2023), Djati Kairing Setiatuhu selaku ketua panitia mengatakan kegiatan itu telah dilaksanakan Sabtu (13/5/2023).
Dirinya sebagai panitia dibantu oleh Indirasasti Ardhanareswari, Alivia Khansa Affandi, Janeeta Az Zahra, Danarra Azka Aisya Bochari, Izzad Muhammad Suhendra, Rajwa Irfi Nabiilahserta dan tim panitia lainnya.
Hadir pula Anjar Purwanto SE selaku Lurah Desa Sumberrejo, Hana dari PT Bambu Nusa Verde dan PPL Kehutanan Provinsi DIY, Retno Endah Susilowati SP.
Para peserta Field Trip ini berasal dari berbagai perguruan tinggi di tanah air. Di antaranya Universitas Brawijaya, Universitas Andalas, Universitas Diponegoro, Telkom University, Universitas Padjajaran, Universitas Negeri Yogyakarta, UPN Veteran Yogyakarta, Universitas Indonesia, Universitas Jendral Soedirman, Universitas Kristen Satya Wacana, Universitas Gadjah Mada, Universitas Sebelas Maret, Universitas Negeri Semarang, Institut Pertanian Bogor, Universitas Airlangga dan Universitas Sriwijaya.
Ketua Wisata Kampung Bambu Dusun Jetis, Rohmad, mengatakan kedatangan para mahasiswa ini sangat membantu perputaran ekonomi pedesaan dan meningkatkan kesejahteraan.
"Di samping berwisata menikmati keindahan Dusun Jetis mereka juga berbelanja produk UMKM berupa makanan khas kampung seperti thiwul, klepon, rujak rebung bambu, wedhang telang dan kerajinan bambu," katanya.
Joko Supardi, Ketua Forkom UMKM Sumberrejo, menyatakan untuk lebih mengenal produk makanan tradisional, para peserta Field Trip diajak langsung praktik membuat olahan klepon dan thiwul.
Indirasasti selaku koordinator pelaksana mengungkapkan, selain olahan makan dan kerajinan peserta juga diajak keliling hutan lahan konservasi bambu guna mengenal berbagai koleksi tanaman bambu yang berasal dari China, India, Bhutan, Afrika Selatan, Jepang, Burma, Bangkok dan bambu lokal.
Mahasiswa dipandu Alivia Khansa Affandi dan Janeeta. Sedang trip kerajinan dipandu Sarjiwiyoko dan trip perikanan oleh Sudarsono.
“Mereka semua merasa antusias dengan kegiatan Field Trip ini dan merasa senang mendapat pengalaman menanam bibit bambu, menganyam, dan memancing di Dusun Jetis,” tambah Dannara.
Secara terpisah, Widarta MM selaku pengamat Ekonomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta menilai kegiatan Field Trip semacam ini sangat bermanfaat.
Sebab mahasiswa dapat langsung mengimplementasikan ilmu yang diperoleh di kampus kepada market masyarakat luas, menemukan hal-hal baru dari sisi manajemen ekonomi serta upaya meningkatkan ketahanan ekonomi Indonesia lewat pemberdayaan UMKM. (*)